2012-12-28

You're not alone

Apapun kepedihan yang pernah kita rasakan di dunia ini, itu bukan milik kita sendiri. Sesungguhnya kita tengah berlomba-lomba dengan orang lain di dunia ini tanpa kita sadari. So, jadilah pemenang dan jangan siksa dirimu dengan sedih yang berkepanjangan. Karena kita harus MOVE ON!! dan menghargai DIRI SENDIRI.


Itulah yang kusadari belakangan ini. Sebelumnya ada kisah tentang cobaan rumah tangga sahabat yang ternyata mirip dengan kisahku. Dan ada satu lagi kisah yang kudengar hampir sama dengan kisahku sebelum menikah dahulu. Hanya saja pelakunya berusia jauh lebih tua daripadaku saat itu. Ia berusia 39 tahun saat ini, sementara dulu aku baru berusia 21 tahun. Aku mendengar kisahnya dari sahabatku, yang sedang bersedih hati dan berurai air mata. Dan kenangan itu seketika saja kembali dalam ingatanku. Meski aku sudah lupa akan rasa sakit, kecewa maupun marah. Itu semua sudah terjadi enam tahun yang lalu selama lima tahun kehidupanku (kurang lebih). Kini aku bisa tersenyum bangga bahwa aku tak salah mengambil keputusan. Sebuah keputusan yang membuatku memasuki kehidupan yang baru, benar-benar sebuah hidup yang baru. Yang membawaku pada kebahagiaan selama enam tahun ini. Sebuah babak baru yang mampu menghapus luka terdalam sekalipun. Yang mampu memaafkan kejahatan fitnah sekalipun. Dan semua itu adalah karena anugerahNya yang tak dapat kusebutkan satu per satu secara lengkap.

Diantara anugerah itu adalah pertama hadirnya Syahdu Fauzan Abdillah di tahun pertama pernikahan kami, sebulan segera setelah akad nikah. Yang kehadirannya mampu mencairkan hati-hati yang beku dan jiwa yang sesak karena amarah. Lalu yang kedua Nada Muthmainnah, yang kehadirannya mampu menyatukan hati-hati yang pernah bertaut. sungguh mereka bukan saja anugerah bagi keluarga kecil kami, tapi juga keluarga besarku. Mereka adalah kesempurnaan dalam hidup kami. Dan tiada bosannya aku menyemangati bagi siapapun mereka yang sedang dirundung masalah seperti yang pernah kualami. "Mantapkanlah apa yang menjadi pilihan hati, raihlah bahagia dengan cara yang diridhaiNya. InsyaAllah semua masalah itu akan lenyap berganti bahagia." Meski beberapa pilihan itu kadang sulit, dan juga berat namun kita harus dapat memilih yang paling mungkin membuat kita bahagia kelak. Karena hidup ini milik kita, kitalah yang menjalaninya.


  
                          Gb.1. Nada, penyejuk hatiku               Gb.2. Syahdu, kemenanganku. 


Sebuah surat penyemangat diri, diikutkan dalam GiveAway Launching buku Ketika Cinta Harus Pergi yang ditulis oleh Aida Maslamah dan Elita Duatnova

1 komentar:

Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)

Share