2013-09-23

Lantunan Nada Indah dalam Hidupku



Nada saat masih bayi
Saat janinnya mulai tumbuh di rahimku saat itu ayahnya sedang tidak bekerja. Namun entah mengapa kami meyakini bahwa kehadirannya akan mendatangkan keberuntungan bagi kami. Alhamdulillah pada bulan ke-4 kehamilanku yang kedua itu, ayah mendapatkan pekerjaan kembali setelah tiga bulan sempat off.  Setelah kehadiran abangnya yang baru berusia dua tahun, sempat terbersit harapan di hatiku akan kehadiran seorang bayi cantik, meski ayahnya masih mengharapkan seorang bayi tampan. Katanya supaya masih penasaran alias mau nambah anak lagi (huuu, maunyaaa...). Tapi sekali lagi aku memiliki keinginan yang begitu kuat akan jenis kelamin calon anak kedua kami. Proses kehamilan kedua ini terbilang lancar dan mudah. Rasanya tidak ada ngidam kecuali sedikit mual saja. Malah aku termasuk sering dan banyak makannya. Sampai-sampai, bapak kepala sekolah senyum-senyum melihat kelakuanku di sekolah yang setiap dua jam sekali memesan makanan seperti bubur, bakso maupun nasi. Iya, pada kehamilan kedua ini aku masih bisa mengajar seperti biasa tanpa kendala. Bahkan mengendarai motor hingga waktu melahirkan tiba. Proses kelahirannya walau tak bisa dibilang mudah namun cukup lancar. Rasa mulas kualami lebih cepat, hanya 6 jam saja dan bayi cantik itu pun lahir. Sempat kehilangan napas sehingga diberi oksigen, alhamdulillah aku masih dapat menyampaikan hal itu pada dokter sehingga tindakan cepat dilakukan. Ahh kalau diingat-ingat bisa saja hal tersebut akan mengakhiri hidupku di dunia ini. Alhamdulillah Allah masih memberi kami kesempatan untuk berkumpul bersama di dunia ini. Dan bayi cantik itupun lahir. Sebuah nama sudah lama dipersiapkan ayahnya, Nada Muthmainnah.
Segenap upaya kulakukan demi memberinya ASI yang tak dapat kuberikan kepada abangnya dikarenakan banyak faktor. Meskipun sedikit, ASI-ku sempat diteguknya juga. Hanya saja hal tersebut tak bertahan lama. Hanya sekitar dua bulan saja dan tiba-tiba ASI ku mengering. Entahlah. Di awal perkenalannya dengan susu formula, ia menunjukkan tanda-tanda alergi pada susu sapi sehingga beralih pada susu soya.  Alhamdulillah ia menyukai susu soya yang diberikan kepadanya.  Walaupun ia tak lagi mengisap ASI dan aku kembali mengajar bukan berarti aku membebaskan dari mengasuh putri kesayanganku. Jam mengajar kuatur agar tidak menyita waktu, hanya dua hari saja dan itupun tidak fulltime. Selama aku mengajar, putriku itu diasuh oleh ibuku yang dibantu seorang asisten rumah tangga (ART).  Namun aku telah bertekad, selelah apapun, sepulang mengajar maka putriku, akulah yang mengasuhnya. Hal itu juga yang menjadikannya tidak mau digendong dan diasuh selainku maupun ibuku. Lain dengan abangnya, yang walaupun pada saat itu selama setahun penuh usianya aku berada di rumah, dia mudah sekali beradaptasi dengan kehadiran orang lain. Nada memiliki kebiasaan yang cukup unik yaitu memegangi jemariku bila akan tidur, terutama yang bagian kanan. Hal itu menjadi kebiasaannya sejak bayi hingga saat ini. Pernah ia diisengi ayahnya dengan mengganti jariku dengan jari ayahnya maka putriku itu langsung mengetahui bila itu bukan jari bundanya.  

saat sedang sakit
Nada sungguh bayi cantik yang juga padat berisi. Banyak orang yang bila melihatnya akan merasa sangat gemas sekali dan suka mencubit pipinya. Bahkan aku saja suka lupa kalau dia anakku (hehehe, aku suka bilang begini, “anak siapa sih ini... cantik banget”). Di usianya yang kedua, aku mencoba mengganti susu soyanya dengan susu sapi, karena menurut dokter alergi pada susu sapi akan berhenti pada usia 18 bulan. Ternyata tidak, dia masih saja alergi. Selama dua minggu, Nada diare dan muntah-muntah. Dia tidak mau makan apapun kecuali susu soya yang kembali kuberikan padanya. Badannya lesu dan dia menjadi amat rewel. Sejak itu nafsu makannya menghilang. Nada makan sedikit sekali. Meski begitu tak mempengaruhi kenaikan berat badannya. Ia tetap lincah dan menggemaskan seperti biasa. Ada lagi tambahan kebiasaan buruknya, ia seringkali ngambek yang berlebihan. Entah disebabkan oleh apa, karena kadang kami tak mengerti apa yang diinginkannya, ia ngambek dengan cara menjatuhkan badannya ke lantai dan menangis sekeras-kerasnya. Hal ini berlanjut hingga usianya tiga tahun. Saat tantrum atau ngambeknya datang, hal tersulit bagiku adalah menahan emosi. Ia sulit sekali dibujuk atau didiamkan. Pernah juga aku konsultasi pada seorang psikolog saat mengikuti sebuah acara psikologi anak dan mengikuti cara yang beliau sampaikan. Namun hal itu tak juga membuatnya berubah. Aku khawatir sekali bila kebiasaan ini akan berlanjut hingga ia besar nanti. Alhamdulillah, seiring bertambah usianya, kebiasaan ngambeknya berangsur berkurang. Ia tidak lagi menjatuhkan tubuhnya ke lantai, hanya menangis saja. Meski masih sulit dibujuk namun aku cukup senang dengan perubahannya. 
 
Mendampingi Nada di TPA
Selain suka ngambek, Nada juga sulit diajari untuk melakukan BAK dan BAB di kamar mandi. Berulang kali diajari, namun ia tetap saja masih melakukannya sesuka hati. Kedua hal ini membuatku ragu untuk cepat-cepat memasukkannya ke sekolah. Bahkan untuk sekedar mengaji di  masjid dekat rumahpun, aku harus menungguinya. Aku takut ia akan merepotkan gurunya. Jadi, kalau aku tidak bisa mengantarnya mengaji, maka ia pun tidak akan datang. Beda sekali dengan caraku menangani abangnya memang sudah terlihat kemandiriannya sejak usia dua tahun. Sehingga Nada lebih banyak belajar di rumah melalui buku-buku dan vcd edukasi yang kami miliki. Lagipula usianya juga belum memasuki usia sekolah. Aku masih memiliki waktu untuk melatih kemandiriannya. 
Nada bersama mbah dan eyangnya
Putri cantikku ini sesuai namanya, suka sekali mendengarkan nada-nada irama, baik itu lagu maupun lantunan ayat AlQur’an. Ia memang tak sepintar abangnya dalam hal mengenal huruf, berhitung maupun membaca. Namun ia memiliki kelebihan dalam  menghapal syair lagu dan ayat AlQur’an yang tak sengaja kami bacakan untuknya. Tak seperti abangnya yang sulit menghapal bait-bait lagu maupun melantunkannya dengan benar.  Kelebihannya ini menambah kegemasan om dan tantenya. Kerap kali ia menjadi rebutan diantara adik dan sepupuku, mengingat jarak rumah kami yang berdekatan. Di usianya yang kini telah menginjak tahun ketiga, Nada seringkali diculik. Om dan tantenya datang ke rumah dan membujuknya agar ia mau menginap di rumah mereka. Sehingga aku perlu membuatkan jadwal menginap untuk anak-anakku. Jadwalnya kubuat bergantian agar rumahku tidak kosong melompong tanpa adanya anak-anak kami. Gara-gara hal ini, seorang tanteku berkata agar aku segera menambah momongan lagi. Alhasil kini akupun sedang hamil anak ketiga. 

Nada menyikat lantai kamar mandi
Saat aku dan dia hanya berdua saja di rumah, karena abangnya sedang bersekolah atau menginap di rumah omnya, banyak tingkahnya yang lucu membuatku terpingkal sendiri. Misalnya saat aku szedang sibuk mengetik dan tidak terdengar suara selama lima belas menit, maka aku harus curiga, sedang apakah putriku? Ohh ternyata dia sedang asyik mengerjakan sesuatu seperti yang tampak pada foto disamping. Menyikat lantai kamar mandi... ckck pengertian sekali ya? Semoga saja hingga besar nanti ia masih rajin seperti ini. Aamin... Lain lagi saat aku sedang mencuci piring, tanpa diduga  ia berkata “bunda pintel ya bisa cuci pilin, bunda meman pintel.” Ia menirukan saat aku memujinya bila melakukan sesuatu yang baik. Lalu ia pun berkata lagi “bun, ajalin a u cuci pilin bun...” atau kalau aku mengeluh kecapekan maka ia akan meresepon,”kalau bunda capek nanti a u pijitin.” Begitulah ia masih sulit mengucapkan huruf “k” ,”g” juga “ng” membuatnya semakin menggemaskan. Apalagi ketika ia mengucapkan “lo o?” yang maksudnya “loh kok?”

Bunda, Nada, Abang Syahdu
Gadis kecilku ini suka sekali berkhayal dan bermain peran. Menirukan kebiasaan orang-orang terdekatnya. Misalnya kebiasaanku bertelepon, kebiasaan tantenya maupun kebiasaan eyang putrinya.  Lucu sekali melihat gaya dan tingkah lakunya, seperti saat dia bilang “ bun, a u mau ke kampus ya, a u mau tuliah.” Dengan berdandan menggunakan pasmina ala tantenya. Dan yang paling mengharukan adalah saat mulut mungilnya lancar melafalkan doa ayah bunda lengkap dengan artinya. Doa ini biasa ia lafalkan selepas sholat magrib berjamaah. Lalu ditambahkan sendiri doa-doa  yang menjadi harapannya. “ Ya Alloh semoga ayah banyat uannya buat beli lumah badus sama mobil badus ...” Ah Nada, bunda jadi terharu dan ga mau berhenti ciumin serta pelukin kamu.  Bunda  berdoa semoga bunda bisa lebih bersabar dalam mengasuh kamu terutama saat kamu sedang ngambek. Semoga bunda bisa memberikan segala yang terbaik buat kamu dan juga abang serta calon adik. Bunda sayaaang banget sama Nada. Semoga saja kelak kamu tumbuh menjadi gadis muslimah yang anggun dan cerdas. Aamiin. 


(Ini adalah tulisan khusus estafet My Dear Daughter yang diselenggarakan Kumpulan Emak Blogger (KEB) lemparan dari Windi Teguh yang selanjutnya saya berikan buat Binta Almamba)







7 komentar:

  1. insyaAllah siyaaap :)
    smoga nada jadi anak yang salihah ya mbak :)

    BalasHapus
  2. waaaah...Nada rajin sekaliiii...salam kenal ya maaaak....dan senangnya punya anak Shalihah...bungsu saya juga baru mau 3 tahun dan tingkaah menggemaskan sekali, rasanya semua anak perempuan seperti itu yaaa...semoga bisa menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan selalu ya mbaaa...

    BalasHapus
  3. salam kenal, mak.... wah rajinnya nada, kyknya ada kesamaan dengan anak saya, susah BAB, bahkan mpe 3 tahun nech, anak saya bener2 ga doyan nasi, liat nasi langsung kabur...

    BalasHapus
  4. Untung Nada suka susu soya ya ... banyak juga anak2 yang tidak suka lho.
    Sama dengan saya .. saat hamil anak kedua, si Athifah itu, badan ebih fit dibandingkan waktu hamil saudara2 laki2nya :)

    Tetap rajin ya Nada .... ^^

    BalasHapus
  5. @binta almamba, aamiin....
    @indah, salam kenal juga ya makk, iya ya anak perempuan itu sesuatu hihihi :)
    @enci,salam kenal juga. wah sama ya? harus sabar dan banyak berdoa kita mak
    @mugniar, iya suka banget tuh, ga mau diganti susu lain, tapi klo uht mau juga dia sekarang, tapi tetep harus minum susu soya jg.

    BalasHapus
  6. Aduh.. Ade nada pintar bgt si udh bisa bantuin mama, asyik deh bentar lg mo dapat ade.. Insyaallah bisa jd kakak yg baik ya dek :)

    BalasHapus
  7. Semoga nada jdi anak shalihah, kecil2 udah rajin yaa :)

    BalasHapus

Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)

Share