Selepas mengunjungi Universitas Khairun Ternate, saya diberitahu adanya restoran yang sempat viral di Ternate namanya Grand Fatmah. Di restoran ini kota ternate dapat terlihat dan juga laut, gunung dan pulau Tidore yang ada di seberangnya, gimana? Mahal banget khan view nya...? Makanan disini juga enak-enak . Malam itu saya mencicipi kopi rempah yang bikin stamina semakin menyala setelah berlelah-lelah dari satu pulau ke pulau lainnya memenuhi tugas dari kantor. Pisang bakar dan juga ikan bakar sudah tentu wajib dicicipi, mumpung fresh from the sea!
Lokasi Grand Fatmah ini naik naik naik dan jalanannya mirip seperti ke Puncak, Jawa Barat. Mesti yang sudah terbiasa yang bisa nyetir kesini nih, kalau masih awam kayaknya deg-degan juga yah penumpangnya! Tapi sesampainya disana tentunya perjalanan yang cukup menantang itu terbayarkan ๐
Pulau Ternate ini kelilingnya sekitar 54 km sehingga untuk mengelilingi pulau ini hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam saja loh! Tapi ini kalau tidak pakai mampir dan berfoto pastinyaa...
Yuk keliling Ternate, pertama mengunjungi Istana Sultan Ternate. Saya hanya berfoto di sekitar halaman istana saja dan tidak masuk ke dalam. Rasanya seperti tak percaya bisa masuk ke dalam Istana yang dulu hanya dilihat dari buku Sejarah. Istana dari Kerajaan Islam tertua dan dihormati pada masanya๐
Selanjutnya ke Benteng Tolukko yang dibangun oleh Portugis untuk menghalau Belanda. Benteng ini terletak di lokasi yang sangat strategis karena sangat dekat dengan lautan. Berada di atas bukit yang cukup tinggi sehingga dapat mengawasi pergerakan yang terjadi di istana kerajaan Ternate. Nah, sekarang ini tentunya menjadi tempat yang menarik untuk bisa berfoto dari atas benteng sehingga dapat melihat pemandangan Ternate.
Di benteng Portugis ini ada beberapa spot foto yang indah juga loh!
Kemudian berlanjut ke Batu Angus, jadi sesuai namanya ini memang tempat kita bisa melihat batu-batu dari letusan Gunung Gamalama pada tahun 1673. Letusan gunung berapi ini menyebabkan lahar beku yang mengarah ke laut, membentuk tumpukan bebatuan yang tampak seperti hangus terbakar. Batu Angus disebut sebagai tempat yang sempurna untuk melihat kemegahan Gunung Gamalama secara langsung, pemandangan laut biru dan Pulau Hiri di seberangnya.
Masih di Batu Angus ya, bisa foto-foto dengan pemandangan Gunung Gamalama dan laut yah. Serasa jadi orang pulau banget khan?
Tidak jauh dari Danau Tolire Besar, saya diajak menikmati cemilan sore dan kopi rempah di sebuah cafe yang indah dengan pemandangan tepian pantai. Karena saya disana sambil memandu pertemuan virtual, sehingag saya tidak sempat melihat nama cafe tersebut. Kita juga bisa melihat sunset dari sini.
Dari cerita teman saya, penduduk Ternate ini lebih dekat dengan ras Melayu ketimbang ras suku Ambon, meskipun sama-sama dari kepulauan Maluku namun ternyata mereka berbeda ras. Ini dapat dilihat dari logat berbicara dan juga ciri fisik. Teman saya juga bilang kalau jalan-jalan di malam hari bahkan dini hari di Kota Ternate itu aman, sehingga tidak perlu khawatir. Kalau begini enak ya jadi polisi disana? Semoga saja Ternate tetap aman dan ramah ๐
Ini mungkin juga karena di Ternate, tidak ada orang yang miskin. Rata-rata penduduk apapun pekerjaannya pasti memiliki kebun rempah-rempah. Kamu tau rempah-rempah apa yang terkenal di Ternate? Yup, pala, kopi, dan sebagainya.
Tidak hanya polisi yang tugasnya ringan disini, guru juga begitu. Murid-murid di Ternate ini meskipun tidak ada pagar, tapi tidak pernah ada yang keluar dari batas-batas wilayah sekolah tanpa izin. Tidak perlu CCTV untuk memantau murid-murid disini.
Ciri khas makanan daerah timur itu adalah... pisang. Pisang plus sambal, jangan heran yah! Tentunya juga aneka hidangan laut dan juga papeda. Penduduk wilayah timur yang tinggal dekat dengan laut adalah orang yang beruntung menurut saya, karena mereka dapat menikmati ikan segar yang bila sampai di Jakarta harganya sangat mahal.
Bercengkerama dengan keluarga maupun sahabat di tepian pantai ini sembari menikmati cemilan khas Ternate, ah sungguh pengalaman luar biasa. Bagaiman dengan orang-orang yang tiap hari tinggal disini ya? Tak berlebihan jika Ternate dijuluki kota paling bahagia di Indonesia versi BPS (Badan Pusat Statistik)๐
Gimana sudah jatuh cinta dengan Ternate?
Impian banget bisa tinggal di Ternate. Dekat pantai,dekat gunung, warloknya ramah-ramah dan kulinernya enak-enak. Setuju banget, ikan di sini murah murah☺
BalasHapuswah mba diah sepertinya sudah pernah kesana juga yah, sehat lahir batin kita kalau tinggal disana nampaknya hehehe
HapusHalo, Nada! Tulisannya indah banget, bikin aku ikut merasa tenang dan menikmati setiap kata yang kamu rangkai. ๐ฟ✨ Ada vibe yang bikin hati hangat dan pikiran lebih damai saat membaca.
BalasHapusKayaknya ini jadi reminder bagus buat kita semua untuk lebih menghargai momen kecil dalam hidup ya. ๐ Terima kasih sudah berbagi perspektif yang menenangkan ini, Nada. Blogmu selalu jadi tempat healing buat aku! ๐
Terima kasih mba tanti. Senang sekali membaca komentar ini, bikin semangat nge-blog nih :) mungkin karena indahnya pemandangan sehingga mudah untuk merangkai kata-kata yang indah :)
Hapuskalau ke daerah timur, aku baru sampe makassar yang paling jauh. belum pernah ke ternate, semoga next bisa ke ternate lihat dengan mata sendiri keindahan pantai-pantai seperti di fotomu ya mbaak
BalasHapusmudah-mudahan... aamiin...
HapusPisang goreng + sambal, sama seperti di Manado Mbak. Sayang pas sempat merantau di sana saya dan suami nggak main-main ke Maluku hu hu.
BalasHapuswah mba heni pernah merantau ke manado yah, gimana mba pasti betah ya? manado kan terkenal indah dan kulinernya enak-enak :D aku pikir memang kuliner Gorontalo mirip Manado karena jaraknya memang berdekatan.
HapusKalau disuguhi pemandangan yang indah seperti itu, tentu penduduknya akan bahagia ya. Sejauh mata memandang bisa langsung healing menghilangkan stress.
BalasHapusArea Indonesia Timur yang pernah aku kunjungi itu namanya Tual di Kep Maluku dan indaaah banget pantainya.
Semoga ada rezeki bisa ke sana lagi dan sekaligus mampir ke Ternate.
Mba atisatya pernah ke kota Tual yah, saya belum sampai sana malahan. Masih banyak memang daerah di Indonesia yang indah dan belum dikunjungi, semoga ada kesempatan kesana ya. aamiin....
BalasHapus