Tadinya ngga ada kepikiran buat ke Bromo, kayaknya itu hal yang jauh dari angan-angan. Bahkan saya belum pernah searching Bromo itu kayak apa sebelumnya. Tapi karena ada kesempatan dan diajak teman kesana ditambah si Kakak Nada excited banget buat kesana, ya baiklah. Mumpung ke Malang dan ada waktunya marilah kita ke Bromo.
Sebelum cerita-cerita dan berbagi keindahan Bromo, saya mau spill bis yang nyaman ke Malang, no endorse padahal. Dari beberapa bis eksekutif yang pernah saya coba, yang paling nyaman ya Unicorn Indorent. Bis ini masih terbilang baru ya, sempat liat iklannya beberapa kali lalu mau coba tapi selalu kehabisan. Alhamdulillah akhirnya kebagian juga dari Jakarta ke Malang. Yang saya tau bisa naik dari terminal Jatijajar, Depok dan Terminal Kalideres juga Pulogebang. Pas naik bis ini, amazing ya, berasa naik Garuda deh. Ada pramugari yang melayani dan menanyakan, "mau mie instan? kopi, teh?" Kemudian ada snack juga 2 roti merk Holland Bakery dan makan malamnya ada pilihan menu sop iga, sate maranggi, ayam goreng yang akan dihidangkan begitu tiba di rest area. Ih asik banget, ga pake antri berasa VVIP ๐ Untuk bangkunya juga sangat nyaman, ada sandaran kaki dan juga bisa posisi enak deh. Eh ada layar untuk nonton juga loh dengan Youtube. Lebih asik dari Garuda malahan nih. Kalau punya akun Netflix juga bisa. Dah pokoknya super nyaman. Waktu itu harganya 495 ribu per orang, dengan waktu tempuh sekitar 12 jam, menurut saya ini cepet loh ketimbang tahun lalu sebelum ada tol. Bersaing juga dengan waktu tempuh kereta. Menurut saya jelas lebih nyaman bis eksekutif ya ketimbang kereta kelas eksekutif. Bis ini saya naiki Senin, 23 Juni 2025 yah, kali kedua ke Bromo.

Awalnya sempat ditanya mau lihat sunset atau sunrise? Saya bingung ya, ngga paham bedanya apa. Kemudian dijelaskan kalau mau lihat Sunrise berarti haru berangkat jam 1 pagi lalu sampai kota Malang sekitar jam 11 siang. Nah waktu itu saya males rasanya kalau harus begadang, karena udah remuk abis dari Ternate dan Gorontalo. Jadi saya pilih Sunset aja, Pemanasan dulu deh.
Waktu itu pertama kali kesana bulan November 2024, belum musim liburan jadi masih sepi sekali. Yang katanya biasanya macet-macet ini lancar jaya. Apalagi ini kan sunset, jadi katanya tidak banyak memang. Jadi kami berangkat dari malang sekitar jam 11 siang lalu transit ke tempat penyewaan jeep lalu setelah solat dzuhur+asar kami pun berangkat menuju Bromo.
Jalanan kesana bukan jalanan lebar ya, tapi jalanan sebetulnya leluasa kalau hanya satu arah saja dan kanan-kirinya rumah-rumah penduduk. Jika sudah masuk kawasan wisata Bromo barulah kita bisa menikmati pemandangan "pembukaan" dimana kanan kirinya bisa terlihat pepohonan, bebukitan juga jurang. Jalanan yang berliku sehingga sulit untuk saya bisa tidur di perjalanan. Karena ini rute sunset jadi kita mampir-mampir dulu ke padang sabana yang juga sering disebut bukit teletubbies karena memang mirip ya lalu pasir berbisik kemudian ke puncak Bromo. Berbeda dengan sunrise, kita menuju ke tempat spot foto sunrise yang disebut Pananjakan, setelah itu baru berkeliling ke tempat lain di kawasan wisata Bromo.
Nah kalau mengejar sunset, jalannya siang jadi masih terang ya. Beda kalau mengejar sunrise, jalanannya gelap karena kan mataharinya belum terbit.
padang savana (bukit teletubbies)

pasir berbisik
Setelah berkeliling dan pus berfoto serta bergaya di area kawasan wisata Bromo, siapkan diri untuk naik menuju kawah Bromo. Jalanan kesana tidak bisa dilalui jeep jadi harus berjalan kaki atau naik kuda. Oya naik kuda ternyata tak semudah bayangan saya nih. Meskipun ya dituntun sama penjaga kudanya, tetapi naik kuda itu perlu teknik dan perlu ketenangan ya. Saya sendiri akhirnya kapok naik kuda, karena sulit untuk menyeimbangkan tubuh di atas kuda sehingga khawatir terjatuh, terlebih jalanannya terjal dan berliku, aduh jadi agak mual juga di atas kuda ๐
Begitu hampir sampai di puncak kawah Bromo, kita harus menaiki seribu tangga ini. Tangga yang curam ini sungguh menantang bagi orang yang takut ketinggian seperti saya. Cuma karena sudah sampai disini, kayaknya sayang kalau tidak naik ๐ฐ.
Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di puncak kawah Bromo. Tempatnya sempit ya, ngeri banget kalau banyak orang, untungnya saja sepi cuma ada saya bertiga teman dan 3 orang turis. Disini juga bau belerang sangat menyengat, alangkah baiknya kalau pakai masker. Anak kecil juga jangan sampai naik kesini, aduh ngeriiiii. Saya tidak tahan berlama-lama disini jeprat jepret sebentar, langsung turun. Aduh turun itu juga Pe eR banget buat saya, karena pas lihat ke bawah rasanya pusing.
Kalau tidak mau naik seribu tangga juga tidak masalah, karena disana cuma ada kawah saja. Di bawah tangga ada pemandangan yang juga menjadi spot foto-foto.

Menjelang sunset, saya diingatkan untuk bergegas ke Bromo Hillside yaitu restoran yang menyajikan latar beakang panorama indah Bromo, dan tentunya menyajikan santapan yang lezat juga. Hanya saja sayangnya ternyata restoran ini tutup pukul 16.30 WIB so, kita ngga bisa makan sore itu. Tapi alhamdulillah masih bisa menikmati pemandangan sunset disana yang nyata keindahannya bikin saya jatuh hati pake banget ๐Bunga-bunga indah warna ungu, merah dan oranye ini menambah kecantikan panorama sunset, berpadu dengan keindahan kemerahan gunung Bromo. MasyaAllah...
Cafe Bromo Hillside ini menyediakan tempat untuk berfoto di rooftop-nya. Kita bisa mencari spot foto mana saja yang kita inginkan, apakah latar belakang awan atau gunung Bromo atau bukit-bukit. Keindahan pemandangan apda gambar-gambar ini berbeda jauh dengan aslinya, aslinya tampah sangatttt indah ya Allah betul-betul terasa seperti ada di negeri di atas awan.
Pemandangan gunung Bromo yang kemerahan karena sinar mentari yang akan segera terbenam juga bisa terlihat dari Bromo hillside ini. Menurut saya, jika tidak ingin bersusah payah ke Pananjakan, lebih baik ambil foto dari sini saja, worth it banget! Tapi kalau ada kesempatan dua kali dan kondisi badan fit boleh banget coba ambil dari Pananjakan.
Selanjutnya kita bisa memilih dan bergaya sepuas hati, tapi harus gerak cepat ya nanti sunset keburu habis.
Lantai 2 Bromo Hillside menyediakan tempat yang juga indah untuk berfoto, gimana bagus kan? Buat foto pre wedding cocok banget ini deh.
Inilah
Cantik khan? kayak lukisan, Subhanallah lukisan alam sang Maha Pencipta ๐
Semua pemandangan tersebut dapat dilihat dari rooftop Bromo Hillside, jika tak puas dengan foto silakan dilihat videonya yaa...
Jumat lalu saya berkesempatan kembali ke Bromo, kali ini untuk melihat sunrise. Jam 1 pagi kami dijemput di hotel untuk menuju kawasan Bromo. Sekita pukul 3.30 sampai di rest area sejenak untuk sarapan dan keperluan lainnya. Cuacanya dingin sekali ya, jadi saya membeli topi kupluk, syal leher dan sarung tangan. Kemudian menambah energi makan semangkuk mie rebus dan juga wedang jahe. Kemudian bersiap solat subuh dan segera ke Pananjakan untuk rebutan mencari spot foto. Karena ini malam liburan jadi banyak pengunjungnya. Oya saya sendiri memakai kaos tebal + jaket rajut dengan bawahan celana kulot yang juga dirangkap celana kaos, karena saya tidak kuat dingin. Saya juga memakai masker agar hidung tidak kedinginan.



Inilah pemandangan sunset di pananjakan, tapi memang ini pananjakan yang masih di bawah karena rasanya saya tidak sanggup harus ke atas. Mungkin lain kali kalau suasananya tidak terlalu ramai bisa dicoba kembali, insyaAllah. Fyi, depan tempat duduk kami itu adalah jurang ya, jadi harus hati-hati sekali apalagi suasanya gelap. Kami duduk di tepian jurang๐
Gimana lebih suka sunset atau sunrise?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)