2012-12-27

Diary : Keajaiban 2012

Ternyata... rasa sakit itu datang dalam hidupku untuk memberitahuku akan datangnya sesuatu anugerah di hari mendatang. Dalam usiaku yang masih cukup muda (28 th) aku bersyukur telah diberikan oleh-Nya pelbagai pengalaman hidup yang mampu aku bagi kepada kawan-kawanku sebaya yang baru saja menapaki biduk rumah tangganya. Meski ada juga yang mereka yang belum beruntung sampai kepada mahligai nan indah ini. Untuk mereka semuanya aku persembahkan tulisanku dan doaku.

Seorang kawan datang kepadaku penuh isak tangis dan sesak memenuhi dadanya, menceritakan kisah rumah tangganya yang sedang dilanda cobaan himpitan ekonomi. Aku mengenal suami sahabatku ini sebagai seorang wirausahawan yang ulet. Bisnisnya dimulai dengan membuka counter hp, rental komputer, warnet, hingga rental mobil yang mereka beli secara kredit. Saat itu aku merasa wah banget dengan kemajuan yang mereka alami, karna aku tahu besarnya angka yang harus mereka bayarkan tiap bulan untuk membayar kredit mobil tersebut, sehingga pastinya penghasilan mereka di atas angka tersebut. Lama tak terdengar kabar, kami sempat bertukar-kabar via sms. Aku mengetahui bahwa putrinya yang saat itu masih berusia 2 th sulit makan dan memiliki penyakit kejang-kejang yang biayanya kalau sekali berobat mencapai setengah juta rupiah. Dan kini ia mencurahkan kegelisahannya padaku.
 
Mendengarkan segala curahan hatinya bagaikan melihat kisahku setahun yang lalu. Saat krisis ekonomi menggoncang rumah tangga kami. Tak perlu lah aku ceritakan detail apa yang menyebabkan krisis ini terjadi. Aku menyebutnya ini sebagai ujian dari Yang Maha Kuasa kepada kami. Delapan bulan lamanya kami terombang-ambing dalam badai, hingga aku memutuskan untuk segera menghentikan badai sebelum ia meluluh-lantakkan segala cita-cita di awal pernikahan. Ramadhan adalah penolong kami, karena kehadirannya melembutkan jiwa-jiwa kami yang masih terisi iman. Laa hawla walaaquwwata illa billah (tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan-Nya). Berbekal keyakinan aku mantapkan hatiku dan hati suamiku, bahwa Allah pasti menolong kami dan membukakan pintu-pintu rezekiNya kepada kami melalui cara yang tak terduga. Dan atas rahmatNya, suamiku menyambut harapanku. Aku merasa saat itulah aku sungguh pasrah kepadaNya, sebenar-benarnya pasrah bahkan demi rezeki kami hari demi hari di bulan suci. Syukurlah bahwasanya Allah mengaruniakan kepada kami fisik yang sempurna dan akal yang sehat sehingga kami dapat berpikir untuk memulai usaha yang dapat kami lakukan tanpa modal, kecuali yang kami miliki (ilmu dan laptop). Sepenuh keyakinan aku berdoa setiap harinya, yakin karena aku adalah hambaNya yang beriman kepadaNya juga RasulNya, yang berusaha berAqidah dengan benar, dan memenuhi rukun serta adab berdoa, maka pastilah doaku akan dikabukannya.

Dan pintu-pintu rezeki itu kami buka sedikit demi sedikit dengan memohon kasih sayangNya. Perlahan tapi pasti, keyakinanku terjawab sudah. Bahkan Ia sungguh menggantinya dengan berkali-klai lipat jauh lebih baik yang tak pernah kami sangka sebelumnya. Tiada yang mustahil bagiNya. Segala yang kukira tidak mungkin menjadi mungkin terjadi. Keajaiban benar terjadi dalam hidupku, hidup kami. Maka nasehat yang keluar dari lisanku bukanlah nasehat sekedar belaka, ini sungguh-sungguh terjadi dalam hidupku. "Berdoalah kepada Allah dengan doa yang benar, jalani, nikmatilah setiap ujian yang Ia berikan dengan sabar dan ikhlas. Lalu bukalan satu per satu pintu rezekiNya dengan cara yang paling mudah, yang paling kamu bisa." Itu saja yang bisa kunasehatkan, sebab aku telah membuktikan semua itu . Dan bila, saat ini kami belum bisa memberika rumah dan kendaraan yang nyaman bagi anak-anak kami, pasti Allah telah memiliki rencana yang indah bagi kami di masa mendatang. Mungkin Dia ingin aku menikmati manisnya bersabar saat ini, dan agar aku dapat berbagi cerita kepada siapapun di hari mendatang yang mungkin akan berkeluh-kesah kepadaku. Dan bolehlah aku berbangga bahwa segala hal yang kumiliki saat ini adalah seluruhnya pemberian dari Rabb-ku Yang Maha Kaya, Yang Maha Penyayang.   

2012, adalah tahun penuh keajaiban itu. Terima kasih ya Allah atas segala nikmat yang Kau berikan kepada kami. Alhamdulillahirabbil'allamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)

Share