2014-10-12

GiveAway Buku : Agar Dicintai Suami Layaknya Sayyida Khadijah

"Nabi shallallahu 'alaihi wassalam tidak pernah menikah lagi dengan perempuan lain untuk memadu Khadijah, kecuali setelah Khadijah meninggal dunia." (HR.Muslim).

Hadits ini menunjukkan salah satu keutamaan Bunda Khadijah yang dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW selama 25 tahun dalam sebuah rumah tangga monogami yang sakinah mawaddah warrahmah. Dan setelah Bunda Khadijah meninggal barulah Nabi SAW melakukan pernikahan poligami (dengan berbagai kondisi penuh hikmah).

Keberadaan hadits ini cukup menghentak saya, karena baru sekali itu saya mengetahuinya saat saya mencari dalil-dalil mengenai keistimewaan Bunda Khadijah. Kata-kata di dalamnya semakin menyemangati saya untuk mencari tahu berbagai keistimewaan Bunda Khadijah di mata suaminya, manusia paling mulia di muka bumi ini. Hal apa saja yang mampu menjadi teladan bagi saya sebagai seorang istri untuk juga dapat diteladani oleh para muslimah lainnya. Dan juga hadits yang menyatakan janji Allah subhanahu wata'ala yang akan memberikan sebuah rumah mewah di syurgaNya kepada Bunda Khadijah. Kiranya amal apa saja yang telah dilakukan Beliau sehingga begitu dicintai oleh yang Maha Penyayang?

Bersama teman duet saya, Mugniar, buku ini kami persembahkan sebagai perantara kalamullah dengan disisipkan beberapa cerita nyata yang diharapkan dapat memberikan gambaran dan hikmah kepada para pembacanya.

Dan sebagai tanda syukur atas terbitnya buku ini, kami mengadakan beberapa kegiatan promosi buku berhadiah. Salahs satunya yaitu GiveAway buku Agar Dicintai Suami Layaknya Sayyida Khadijah (ADLSK). Caranya yaitu :

  1. Peserta boleh siapa saja (laki-laki atau perempuan, sudah nikah atau pernah nikah atau belum nikah), tinggal di mana saja tetapi memiliki alamat pengiriman hadiah di Indonesia.
  2. Yang belum memiliki atau pun sudah memiliki buku Agar Dicintai Suami Layaknya Sayyida Khadijah boleh mengikuti GA ini. Kalau sudah punya dan kemudian dapat hadiah buku ini kan bisa memberikan hadiah kepada karib atau kerabatnya yang baru nikah.
  3. Tuliskan perihal istri yang baik. Boleh berupa opini, pengalaman sendiri, ataupun pengalaman orang lain, boleh pula berupa esai dengan mengambil data dari sebuah/beberapa sumber dengan menuliskan sumbernya, tentunya ya.
  4. Panjang tulisan minimal 300 kata, panjangnya tidak dibatasi tapi jangan terlalu panjang ya supaya Kami tidak mumet membacanya hehehe.
  5. Tulisan di-posting di blog (bisa yang berplat form apa saja, termasuk Kompasiana).
  6. Yang tidak punya blog bisa ikut, dengan mem-posting di note facebook (tapi di-set public/publik ya) dengan menge-tag sekurang-kurangnya 10 orang teman facebook-nya. Setelah selesai, silakan daftarkan tulisannya di fan page buku Agar Dicintai Suami Layaknya Sayyida Khadijah: https://www.facebook.com/AgarDicintaiSuamiLayaknyaSayyidaKhadijah?ref=bookmarks sembari menginbox salah satu dari kami (khusus untuk peserta face book ya, jadi tidak perlu daftar di blog saya).
  7. Tulisan yang diikutkan boleh baru atau repost dari tulisan lama dengan mengubah tanggalnya menjadi tanggal yang berada dalam kurun waktu GA ini (perhatikan syarat waktu di bawah).
  8. Di akhir postingan, tuliskan kalimat: “Tulisan ini diikutkan Giveaway Istri yang Baik” (untuk peserta blog: dengan mengarahkan frasa “Tulisan ini diikutkan” ke postingan lomba ini dan frasa “Istri yang Baik” ke blog Vina di http://nadasyahdu.blogspot.com). Sedangkan untuk peserta facebook ditambah saja dengan kalimat: "dari Mugniar (pemilik blog http://www.mugniar.com) dan Vina (pemilik blog http://nadasyahdu.blogspot.com)". 
  9. Lalu setelah itu, sertakan gambar sampul buku Agar Dicinta Suami Layaknya Sayyida Khadijah.
  10. Like fan page Buku Agar Dicinta Suami Layaknya Sayyida Khadijah (https://www.facebook.com/AgarDicintaiSuamiLayaknyaSayyidaKhadijah?ref=bookmarks).
  11. Untuk peserta blog: mendaftarkan tulisannya pada kolom komentar di link ini (klik kata “link ini”). Mohon di link tersebut hanya untuk mendaftarkan tulisannya ya. Bila ada pertanyaan, silakan dituliskan di kolom komentar di bawah tulisan ini.
  12. Yang punya akun twitter, boleh nge-twit URL tulisannya dengan me-mention akun @Mugniar @NdaSyahdu @Penerbit_BIP, dengan hashtag #GABukuADSLSK, boleh juga dengan follow akun saya dan Mugniar (tidak wajib)
  13. Giveaway berlangsung mulai tanggal 13 Oktober sampai dengan 30 November (pukul 21.00 WIB).
  14. Juri dari tulisan-tulisan yang masuk adalah saya dan Mugniar. Pengumuman insya Allah pada tanggal 14 Desember 2014. Keputusan Kami tidak dapat diganggu gugat.

Hadiahnya ada ... ? Ada dooong, ini hadiahnya:

Hadiah-hadiah pemenang utama:

Hadiah 1 : Buku ADSLSK + gamis cantik + 1 buku + 1 bros corn craft cantik
Hadiah 2:  Buku ADSLSK + 1 set buku Ippho (dari http://www.leadermymart.com/?id=Star01 ) + 1 bros corn craft cantik
Hadiah 3 : buku ADSLSK + mukena lukis + 1 buku dari penerbit BIP.

Hadiah-hadiah pemenang harapan:

Hadiah 4 : Buku ADSLSK + 2 buku dari penerbit BIP + 1 bros rajut cantik
Hadiah 5 : Buku ADSLSK + 1 sarung + 1 buku BIP
Hadiah 6 : Buku ADSLSK + baju koko anak

Fayza Nida Khafiya

Sudah sebelas bulan kini usianya, ia adalah bayi perempuan manis, lucu dan menggemaskan sama seperti abang dan kakaknya terdahulu. Ya, alhamdulillah ketiga anakku terlahir dan tumbuh dengan sehat dan selalu menggemaskan alias chubby. Fiyya, panggilan untuk anakku yang ketiga, terlahir dengan cara yang agak berbeda dengan abang dan kakaknya.

Bermula dari kehamilanku yang juga diluar kebiasaan. Aku mendapati "flek" pada bulan ketiga kehamilanku. Diikuti dengan kontraksi beberapa kali, seperti kram perut yang menegangkan. Kala itu aku memang sedang sibuk menyiapkan akreditasi di sekolah. Kondisi ngidamku saat itu juga lumayan parah, jadi aku benar-benar mengeluarkan tenaga ekstra untuk berbagai aktivitasku. Ditambah lagi mengurus dua anak yang masih berusia enam dan tiga tahun.

Kalau saja itu tak terjadi padaku mungkin aku tidak akan percaya ada orang hamil yang ngidam seperti itu. Aku tidak bisa menelan air putih. Maksudnya aku bisa merasa mual bila meminum air putih atau air apapun. Hanya air kelapa muda  saja yang bisa kuminum. Makanan bersantan, makanan pedas kesukaanku tak lagi bisa kunikmati. Termasuk rujak yang biasanya diminati semua ibu hamil. Aneh bukan? 

Sesuatu yang tak pernah terjadi pada kehamilan pertama dan kdua, terjadi pada kehamilanku yang ketiga ini. Aku masih ingat, Pukul satu malam lebih sedikit, aku terbangun karena merasakan basah seperti ompol. Aku segera menuju kamar mandi untuk BAK. Namun apa yang terjadi? Air itu terus mengalir dan akupun tersadar, ini mungkin air ketuban, aku tidak bisa memastikan karena aku belum pernah pecah ketuban secara alami sebelumnya. Aku langsung memabngunkan suamiku, aku sungguh bersyukur karena suamiku ada malam itu (biasanya dia suka lembur). Tak lupa aku juga segera menelepon ibuku memintanya mengantarku dengan mobil. Untunglah, rumahku dan rumah ibuku berdekatan. Anak-anak yang sedang tertidur pulas ditunggui oleh tanteku. Kamipun bergegas ke Rumah Sakit Bersalin tempatku memeriksakan kandungan. Saat itu usia kandunganku baru duapuluh delapan minggu.



Aku berusaha untuk tidak cemas, tapi aku juga mulai berpikir bila bayiku harus dilahirkan lebih awal. Ibu bidan berusaha memberikan rangsangan agar aku bisa melahirkan secara normal. Namun tidak berhasil. Dokter kandungan datang di siang hari, dan menyatakan bahwa air ketubanku masih bisa dipertahankan hinga satu bulan lamanya, setidaknya mengulur waktu agar bayi yang dilahirkan dalam kondisi lebih siap untuk dilahirkan. Dokter memberikan berbagai obat penguat untuk bayiku dan aku. Akhirnya, setelah melalui perjuangan keras dan melelahkan, seorang bayi mungil terlahir melalui operasi caesar. Dengan berat 1.6kg ia lahir sebagai pemenang, ia lahir dengan sehat tanpa ada kekurangan suatu apapun. Semua ketakutan tentangnya, tenatang seorang bayi prematur yang lemah tidak terjadi. sungguh Allah telah memberikan anugerah dan pertolongan tiada tara. Meskipun aku menanggung sakit pasca operasi caesar.



Kerepotan mengurus bayi prematur hanya kami rasakan selama satu setengah bulan saja, setelah itu yang cepat tumbuh menjadi bayi-bayi yang seusianya. Betapa bahagianya saat melihatnya tumuh normal, tengkurap, merangkak dan berdiri. Perasaan yang kurasakan dalam hatiku dan juga ayahnya, sama bahagianya seperti saat kami menatap abang dan kakaknya saat bayi dahulu.


Ibuku tidak sayang padaku

Pertama, kedua ataupun ketiga bagi seorang ibu tiada bedanya. Perih rasanya bila mendengar ada seorang anak yang mengatakan, "ibuku lebih sayang pada kakakku daripada aku" atau "mamaku lebih sayang pada adikku."

Sejak menjadi seorang ibu yang melahirkan tiga anak, aku bisa menyanggah pernyataan itu. Takkan pernah seorang ibu bisa membeda-bedakan kasih sayangnya kepada buah hati yang sama-sama dilahirkan dari rahimnya sendiri dengan kepayahan yang sama. Seperti apa yang kurasakan kini, meski ketiganya memiliki ciri khas masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya, aku bisa memastikan bahwa kasih sayangku sama pada semua buah hatiku. Perbedaan itu letaknya pada prioritas. Tentu saja seorang ibu akan lebih memperhatikan adik bayi ketimbang kakak yang sudah berumur tujuh tahun dan seterusnya.

Beberapa siswi yang memiliki masalah di sekolah, sempat menjadikan hal ini sebagai alibi alasan dirinya berbuat pelanggaran di sekolah. Childish, tapi itulah remaja, mereka menjadi seperti anak-anak bila bicara soal perhatian. Sementara orang tua menganggap mereka bukan lagi anak kecil yang perlu diperhatikan sedemikian rupa. Orang tua berharap agar para remaja itu mampu mengurus diri mereka sendiri dan kalau bisa membantu pekerjaan orang tua di rumah. Meski di sisi yang berbeda, para remaja itu ingin diberi kebebasan layaknya orang dewasa. Komunikasi yang kurang baik bisa membuat masalah sepele seperti ini menjadi masalah besar yang mengakibatkan rusaknya hubungan orang tua dan anak.

Remaja, meskipun bukan lagi kanak-kanak, mereka tetap memerlukan perhatian khusus dari orang tua. Meminjam bahasa Aa Gym, bila kita sebagai orang tua berusaha memahami bahasa mereka saat bayi mengapa tak dapat pula kita lakukan ketika mereka sudah remaja? Bahasa mereka pun perlu untuk kita mengerti. Mereka tetaplah anak-anak kita sampai kapanpun.

Nah, aku berusaha menanamkan keyakinan pada siswi-siswi tersebut bahwa apa yang mereka pikirkan tentang orang tua mereka itu tidak tepat. Aku berharap mereka bisa memahami dan akhirnya bisa menemukan jati diri mereka dalam hal positif.
Share