2012-08-07

Wanita di Era Digital : Memanfaatkan Kemudahan Teknologi


              Wanita dibalik kelembutannya tersimpan ketegaran dalam menjalani kehidupan. Menjadi wanita itu memang tidak mudah, perlu strategi khusus agar ia bisa sukses dunia dan akhirat dengan berbagai multifungsi kehidupan yang dijalaninya. Sebagai seorang ibu rumah tangga, wanita berperan sebagai istri juga ibu. Belum lagi bila wanita tersebut menjalani karir baik karir fulltime maupun part time. Entah sebagai seorang guru, dokter, perawat, polisi atau pekerja kantoran. Dalam sektor tertentu wanita memang sangat dibutuhkan, misalnya saja profesi dokter, perawat, bidan yang tentu saja sangat diperlukan. Dalam bidang lain wanita juga kerap diperlukan mengisi berbagai posisi yang ada, sehingga para wanita tersebut perlu mengatur strategi yang apik agar segala hal dalam kehidupan mereka berjalan seimbang.
                Menjadi ibu rumah tangga nyatanya bukan perkara mudah. Lebih sulit dari bekerja di kantor atau diluar rumah meski jauh lebih menyenangkan. Kalau ada yang bilang ibu rumah tangga kebanyakan adalah perempuan-perempuan penggosip yang kurang kerjaan, rasanya tidak demikian dengan ibu rumah tangga di era digital saat ini. Sebagai ibu, saya memanfaatkan teknologi dalam mengajar ana-anak di rumah. Syahdu (4y,8m) sudah mengenal huruf abjad dengan tepat sejak usia dua tahun. Awalnya saya hanya iseng saja menyajikan tayangan video belajar membaca dengan visualisasi kartun yang disertai nyanyian. Rupanya dia suka sekali dengan video itu hingga disimaknya berulang-ulang dan tanpa sadar menghapalnya.  Begitupun dengan adiknya Nada (2y,4m) juga suka melihat tayang video belajar, ia sudah mampu menghapal doa orang tua beserta artinya dengan cukup baik. Jadi, kata siapa kalau ibu rumah tangga tidak bisa berimprovisasi dan bereksplorasi di dalam rumah? Ia bisa menggunakan segenap intelektualnya guna kemajuan pendidikan anak-anak di rumah. Karena Ibu adalah guru pertama bagi sang anak, dan rumah adalah sekolahnya.

                             gambar 1. Nada sedang menyimak video mengaji                  Tidak hanya mengunduh berbagai video belajar, saya juga suka mengunduh berbagai video ceramah yang saya perlukan. Seperti Kajian fiqih, Kajian Keluarga dan lainnya. Kini mengaji tidak mesti keluar rumah yang kadang berbentrokan waktunya. Dengan fasilitas live streaming yang ditawarkan oleh radio rodja memberikan saya kemudahan dalam hal ini. Kita dapat mengunduh tulisan, audio maupun video ceramah. Fasilitas Alqur'an diinsital yang dapat diinstal di komputer pun sangat membantu saya dalam belajar mengaji khususnya dalam hal perbaikan tajwid dan makharijul huruf (pengucapan makhraj huruf yang tepat). Dengan banyaknya aktivitas yang mampu saya lakukan di rumah sehingga memberikan saya cukup waktu untuk beribadah dan dekat dengan orang-orang tersayang. Menyiapkan sarapan bagi suami sebelum berangkat adalah kewajiban yang pasti saya tunaikan. Begitupun sepulangnya ia bekerja selalu ada kami, anak-anak dan istri yang menyambutnya.

                                        gambar 2. Suami dan anak-anakku
                
             Mengajar adalah kegiatan yang pernah saya jalani semasa kuliah dulu, jadi tidak aneh jika akhirnya saya kembali ke dunia ini.  Menjadi seorang guru paruh waktu, dengan jam mengajar kurang dari 20 jam, tidak seperti menjadi karyawan yang dituntut datang setiap hari. Saya cukup hadir pada jadwal yang sudah ditentukan. Sehingga  masih banyak waktu yang bisa saya berikan bagi kedua balita tersayang.  Selain itu saya juga bisa menikmati libur panjang bersamaan dengan libur yang ditenukan oleh kalender pendidikan seperti libur semester, libur puasa juga libur lebaran. Tidak seperti pekerja kantoran yang sulit sekali untuk cuti.   Sebagai guru komputer terntu saja saya harus lebih “melek” teknologi dibanding guru siapapun. Saya pun memanfaatkan segala kemudahan yang ditawarkan oleh internet untuk pendidikan. Mengunduh berbagai sumber bahan mengajar berupa teks, audio maupun video guna menunjang pengajaran. Dalam mengajar pun saya tidak melulu melakukan metode ceramah. Notebook dan LCD infocus adalah salah satu sarana yang kerap saya gunakan untuk menampilkan bahan ajar yang hendak saya sampaikan. Tentunya dengan tampilan yang lebih menarik dengan memolesnya terlebih dahulu menggunakan software presentasi maupun manipulasi gambar.  Suasana belajar jadi lebih menarik karena semua kelengkapan teknologi tersebut. Peralatan modern yang belum dapat dimiliki sekolah sebagai aset dapat saya tampilkan dengan metode demonstrasi ini meski hanya melalui gambar.  Dan untuk inilah teknologi diciptakan, untuk memudahkan percepatan proses transformasi pendidikan.

              
  gambar 3. Saya bersama murid di sekolah SMK Walisongo 2 Depok
           
          Menulis adalah salah satu hobiku.  Saya sudah suka sekali menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.. Mengarang cerita, berpuisi juga menulis pantun. Hobi ini sempat membawaku menjadi juara pada dua lomba karya tulis ilmiah semasa SMA. Dilanjutkan saat kuliah aku berkesempatan menjadi kolumnis di sebuah majalah komputer, sesuai dengan jurusan yang kutempuh saat kuliah. Sayangnya hobi ini sempat terhenti bersamaan dengan selesainya kuliah sarjana. Baru kemudian setelah facebook mendunia, aku kembali pada hobiku ini. Berawal dari sekedar iseng mengikuti audisi menulis yang diadakan berbagai even,  ternyata ada satu-dua karyaku yang lolos dan dibukukan dalam sebuah buku antologi. Yaitu buku yang mengusung sebuah tema namun terdiri atas banyak kisah dari banyak kontributor. Kebanyakan kisah-kisah yang kutulis seputar kisah tumbuh kembang anak-anakku, kisah rumah tangga dan hal-hal lainnya yang kutemui dalam keseharianku. Dari situ saya mengikuti beberapa grup menulis dan makin banyak mengikuti berbagai audisi. Tentu saja semua itu dilakukan di sela-sela waktu luangku. Biasanya di malam hari setelah kedua malaikatku tertidur, saat itulah saya bisa menulis. Sebab, seperti yang telah kujelaskan sebelumnya, keduanya anak yang aktif. Apalagi sulungku sudah bisa mengoperasikan laptop sehingga suka sekali menggangguku yang sedang berasyik –masuk di depan laptop.  Diantara hadiah yang pernah kudapatkan dari mengikuti lomba menulis adalah voucher belanja, berbagai souvenir, paket buku, pulsa juga uang. Kegiatan ini cukup mengasyikkan, sehingga facebook tidak sekedar sebagai sampah status belaka namun lebih dari itu sebagai media informasi bagi berbagai lomba menarik. Banyak sekali lomba maupun kuis yang bisa diikuti via facebook. Saking banyaknya aku sampai terlewat beberapa lomba karena tidak bisa memenuhi dateline waktu yang disediakan.

          Hobi lainku adalah berdagang. Bakat ini kutemukan secara tidak sengaja setelah dipaksa ibuku menjual barang dagangan miliknya. Karena terpaksa, aku sama sekali tidak mengambil untung. Aku hanya sekedar membantu ibuku demi menyenangkan hatinya. Sasaran pembeliku adalah rekan-rekan guru di sekolah. Ternyata mereka memberikan respon yang cukup baik.  Hal ini membuatku ketagihan berdagang. Dimulai berdagang secara offline, kini aku mencoba peruntungan sebagai pedagang online. Berbekal pengalaman dari seorang sahabat yang sudah terlebih dahulu di bidang ini, akupun mencoba peruntunganku. Beriklan di beberapa grup dagang yang ada di facebook, pembeli pun berdatangan via message di inboxku. Tak terasa berpuluh-puluh paket sudah kukirim selama tiga bulan ini.  Kecanggihan teknologi di era digital sungguh membantuku dalam urusan berdagang. Berbekal  handphone kamera dengan fasilitas selayaknya software messenger sehingga mampu melakukan aktivitas chatting dan mengiriman gambar dengan mudah. Semua dilakukan tanpa ribet dan cepat. Kapanpun dan dimananpun, aktivitas mobile ini dapat dilakukan dengan syarat pulsa yang mencukupi.
                                                         gambar 4. Aneka barang daganganku

                                        
                                                             gambar 5. Bazaarku di Masjid

            Bekerja di rumah ataupun di luar rumah, sebagai seorang wanita tetaplah harus menjaga penampilan. Dalam hal ini kebersihan badan, kerapihan dalam berpakaian adalah yang utama. Meskipun di rumah bukan berarti harus memakai daster melulu, anak-anak pun akan merasa bangga bila memiliki ibu yang tampil cantik dan menawan. Karena di mata mereka sang  Ibu-lah wanita tercantik. Apalagi bila suami ada di rumah, sudah selayaknya kita bersolek secantik mungkin di hadapannya. Karena diluar sana, di sepanjang perjalanan ia menuju tempatnya bekerja, ada ribuan wanita cantik nan seksi yang mampu menggoda imannya. Maka menyempatkan diri ke salon sebulan sekali adalah hal wajib yang saya lakukan demi menjaga kebugaran wajah dan anggota tubuh lainnya. Setidaknya membersihkan wajah setiap hari agar tidak kusam patutlah dilakukan di rumah. Kita pun lebih percaya diri bila berhadapan dengan orang lain, baik tetangga, saudara maupun kerabat lainnya. Diiringi dengan kecantikan lahiriah yang datang dari hati yang tulus mencintai keluarga, keikhlasan dalam menjalani hidup serta rasa sabar dan syukur dalam menghadapi segala sesuatu. Karena doa istri adalah kekuatan bagi suami dalam mencari nafkah, begitupun doa seorang ibu bagi anak-anaknya bagaikan nutrisi bergizi bagi ruhani mereka.
                                                  gambar 6. saya bersama kedua malaikat kecilku                             


                                                     gambar 7. Saya bersama suami tercinta

                Pendek kata, ada banyak hal yang dapat dilakukan wanita di era digital ini.  Berbagai kegiatan yang telah saya lakukan di atas hanyalah sebagian kecil dari yang mampu dilakukan oleh banyak wanita lainnya. Meskipun begitu kita harus memiliki filter terhadapa hal-hal buruk yang menyertai kecanggihan teknologi tersebut. Seperti penawaran kerja online menggiurkan namun berujung penipuan, pornografi, perselingkuhan di dunia maya dan lain sebagainya. Hendaknya kita mampu memilah dan memilih yang baik dari yang buruk sehingga teknologi benar-benar bermanfaat bagi kemudahan dalam hidup kita.


Ket: Tulisan ini disertakan untuk lomba Fastron Blogging Challenge

    
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)

Share