2008-10-20

Senin, 20 Okt 2008

Hari ini aku menjalani hari yang lumayan sibuk.Mulai jam delapan pagi mengantar suamiku berangkat kerja sampai ke stasiun pondok cina. Dia tidak bawa motor karena mau kubawa ke bengkel motornya. Setelah aku mampir sebentar untuk sarapan dan membeli lauk untuk malam hari di warung nasi dekat stasiun, barulah aku kempus untuk melegalisir ijazah dan transkripku. Hal ini aku lakukan dalam perjuangan menjadi CPNS di Penda Depok (yang kabarnya sebentar lagi akan buka lowongan). Usai mengajukan legalisir yang baru bisa diambil satu pekan ke depan,  aku pun singgah ke bengkel Honda depan BSI. Sudah dua kali aku 'ngebengkel' disini. Aku memilih paket servis nomor satu. Alhasil setelah satu jam menunggu, bunyi mengganggu yang kudengar dari motorku belum juga hilang. Teryata bunyi itu berasal dari kanvas rem yang sudah aus, namun stoknya habis disitu. Dengan sedikit kecewa, akupun beranjak darisana langsung ke SOS Cibubur. Yup, jam 11 siang adalah waktuku untuk mengajar anak-anak disana. Sesampainya aku disana, anak-anak sudah ada yang menungguku. Ya sudah langsung sajalah belajar, soalnya kalau kelamaan bakal ada banyak anak yang menunggu untuk giliran menggunakan komputer. Maklumlah, komputernya hanya enam saja yang bisa digunakan sementara ini. Benar saja, sejak mulai dari jam sebelas anak-anak terus berdatangan berturut-turut hingga aku hampir lupa makan dan sholat. jam setengah dua, aku izin sebentar untuk ishoma. Kegiatan mengajar baru selesai jam empat sore. Lima jam full tanpa henti. Aku pun bergegas pulang karena masih harus 'ngebengkel' untuk mengganti kanvas rem tersebut. pandangan mataku jatuh pada bengkel lumayan besar yang berada di kiri jalanku. Hfffhh ternyata bapak yang menjadi mekaniknya malah mematahkan salah satu onderdilnya sehingga tidak bisa dilepas. Ia menyarankan agar aku membawa motorku ke tukang bubut terlebih dahulu. Dari tukang bubut, ternyata ia baru bisa mem-bubut kalau kepala tempat kanvas rem tersebut dilepas dari motor. Untungnya tak jauh darisitu ada bengkel motor kecil, jadilah aku kesitu. Alhamdulillah bapak-bapaknya baik dan mau membantu. Aku tinggal duduk saja. Ahhh...alhamdulillah berakhir perjuanganku dalam men-servis motor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)

Share