2016-01-11

Membeli pahala




Siapa sih yang tidak mau masuk surga? Semua orang bahkan yang malas beribadah sekalipun pasti maunya masuk surga. Nah kalau mau masuk surga berarti kita harus banyak ngumpulin pahala di dunia. Karena kalau sudah lepas dari dunia alias sudah meninggal maka tidak lagi bisa mencari pahala.


Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi saat dhisab nanti kemudian berpikir menyogok malaikat supaya nambahin catatan amal kita karena itu tidak mungkin bisa terjadi. Atau karena kemalasan kita beribadah kemudian menyewa orang untuk melakukan ibadah seperti sholat, puasa dan haji atas nama diri kita. Itu juga tidak akan diterima oleh Allah.


Tapi kita bisa membeli pahala dengan cara lain. Gimana? Yaitu dengan mendidik dan membesarkan anak-anak sehingga menjadi hamba Allah yang shalih dan shalihah. Karena hanya doa anak-anak yang shalih yang dapat terus mengalir pahalanya ke dalam alam kubur setelah kita meninggal nanti. 


Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih.” (HR. Muslim no. 1631).


Dan tidak hanya do’a dari anak yang shalih, bahkan amal perbuatan dari anak yang shalih tersebut juga dapat terus mengalir sebagai pahala di sisi Allah subahanahu wata’ala.


 Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orang tua. (HR. Abu Daud no. 3528, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 4: 4, 6043, Tirmidzi no. 1358, dan Ibnu Majah no. 2290. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)


Seorang ayah telah lelah memberi nafkah bagi anak-anaknya sehingga mereka dapat bersekolah di sekolah Islam yang mengajarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi. Seorang ibu telah lelah melahirkan kemudian mendidik anak-anak penuh kasih sayang. Mengajarkan sholat, berpuasa, bersedekah dan amal shalih lainnya.  Anak-anak pun tumbuh menjadi pribadi yang shalih, gemar beribadah, gemar membaca serta menghapal Quran dan berakhlakul karimah. Maka amal shalih yang dlakukan oleh anak-anaknya tersebut mengalirkan pahala yang akan sampai kepada kedua orang tuanya tanpa mengurangi pahala mereka masing-masing.


“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”(QS.At Thuur:21)

Imam Ahmad meriwayatkan (10232) dari Abu Hurairoh Radhiyallahu Anhu ia berkata : Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
 “ Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla pasti akan mengangkat bagi hamba yang shaleh derajatnya disurga; maka dia bertanya : Wahai Tuhan apa yang menyebabkan aku seperti ini?  Maka Allah menjawab : berkat Istighfar anakmu untukmu.“ Dan dishahihkan oleh Albani dalam “Shahih Aljami’”(1617).


Lihatlah betapa susahnya mendidik anak di zaman sekarang ini. Teknologi  menderas tanpa mampu dibendung. Hanya keimanan yang kokoh yang mampu membentengi anak dari keburukan zaman. Sekolah Islam pun kini semakin mahal, sehingga harus merogoh kocek lumayan dalam terutama bagi keluarga yang pas-pasan. Bagi saya pribadi hal tersebut merupakan perjuangan orang tua demi menuai pahala yang besar menuju surgaNya. Sekiranya anak  ialah investasi yang paling berharga bagi orang tuanya, maka tidaklah rugi ataupun sia-sia menanam modal yang besar demi kebaikan didunia maupun di akhirat kelak.

Imam Ahmad meriwayatkan (22441) Dari Abdullah bin Buraidah dari Bapaknya ia berkata : Aku pernah duduk disisi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lalu aku mendengarkan beliau bersabda :
“Dan sesungguhnya Al Qur’an akan menjumpai pemiliknya pada hari kiamat pada saat kuburannya terbelah sebagaimana lelaki yang kurus dan pucat ia mengatakan kepadanya apakah engkau mengenalku ? lalu dia menjawab aku tidak mengenalmu, ia bertanya kembali apakah engkau mengenalku? Ia menjawab aku tidak mengenalmu, lalu ia berkata: aku adalah sahabatmu Al Qur’an yang telah menghilangkan dahagamu pada saat siang hari yang sangat terik, yang telah membuatmu begadang dimalam hari, dan setiap pedagang akan berada dibelakang  perniagaannya dan engkau sekarang pada hari ini dibelakang  semua perniagaan. Lalu diberikanlah kerajaan ditangan kanannya dan keabadian ditangan kirinya, dan disematkan diatas kepalanya mahkota yang megah, dan dipakaikan bagi kedua orang tuanya pakaian yang sama sekali tidak pernah dikenakan oleh penduduk dunia, lalu keduanya berkata : Mengapa kami diberikan pakaian semacam ini ? maka dikatakan kepada keduanya ; semua ini karena anak kalian menjadikan al Qur’an sebagai sahabatnya saat didunia” Syaikh Albani menyebutkannya dalam “As Shohihah ” (2829). 


Menjadikan pendidikan anak sebagai prioritas utama ketimbang kebutuhan sekunder lainnya. Rumah yang bagus, kendaraan yang nyaman atau emas berlian takkan sebanding dengan pahala dari anak-anak yang shalih.


Apalagi anak yang shalih adalah orang yang paling banyak mendoakan kita, yang selalu menunaikan shalat dan tak luput mendoakan kita selepas shalat.

Ada banyak cara mendidik anak menjadi anak yang shalih dan shalihah. Jika kita adalah orang tua yang memiliki waktu luang berlebih maka kita bisa mendidiknya sendiri di rumah. MElalu VCD, DVD, aplikasi juga buku-buku. Tapi jika kita tidak dapat melakukannya sendiri maka kita dapat menitipkan anak kita pada Ustadz/ustadzah yang mumpuni di bidangnya. Sekolah Islam yang mengajarkan Al Qur'an, sunnah dan Akhlakul karimah. InsyaAllah inilah tempat yang tepat untuk menginfakkan harta yang kita miliki. Sedekah yang sesuai dengan sunnah Rasulullah. Meski perlu digarisbawahi, selama biaya tersebut masih dalam batas kewajaran bukan biaya fantastis. Karena menyekolahkan anak di sekolah ISlam bukan demi gengsi melainkan semata-mata karena Allah subhanahu wata'ala. Segala sesuatu bergantung dari niatnya, jika niat kita karena Allah maka insyaAllah akan dimudahkan jalan untuk Allah.

Yuk kita amalkan do'a-do'a berikut :



Doa-doa agar diberi anak-anak yang shalih-shalihah:

Doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100).

Doa Nabi Zakariya ‘alaihis salaam,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’” [Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa] (QS. Ali Imron: 38).


Doa ‘Ibadurrahman (hamba Allah yang beriman),

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al-Furqan: 74)



sumber:
Ringkasan ceramah Bersama keluarga masuk syurga" oleh Ust.Firanda Andirja hafizhahullah ta'ala.
https://islamqa.info/id/180860
https://rumaysho.com/12012-bagaimana-mencetak-anak-shalih.html

19 komentar:

  1. terima kasih tulisannya, menjadi masukan dan pengingat

    BalasHapus
  2. tulisan yang bermanfaat :)
    terimakasih sudah berbagi Mbak :)

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, saya memotivasi diri sendiri untuk berupaya mendidik anak agar cinta Qur'an dan menjadi anak yg shalih. Aamiin

    BalasHapus
  4. Masya Allah. Sungguh tantangan yang amat besar. Tapi pahalanya bakal luar biasa, ya

    BalasHapus
  5. anak masa depan kita ya Mbak? jika mereka shalih, maka kita akan selamat, sebaliknya, anak juga bisa membuat kita celaka di akhirat kelak. semuanya itu tergantung pada kita, ya MBak. terima kasih, telah di ingatkan..

    BalasHapus
  6. Padahal mendapatkan pahala ga perlu beli ya, Mak Nda. Tapi, ya gitu deh, harus sering mampir ke sini biar semangat mungutin pahala

    BalasHapus
  7. assalammu'allaikum bu, ijin nyimak nih. oiya, ibu ini pengajar kkpi di wali songo ya? kalau boleh nih bu, saya mau minta contoh perangkat mengajar untuk kkpi. terima kasih.

    BalasHapus
  8. @ahliah citra. Ada pahala yang ga perlu modal, ada pahala yang perlu modal. Allah juga menyuruh kita untuk melakukan niaga dengan Allah dan sedekah itulah bentuk perniagaannya. Hanya saja jangan dihitung-hitung hehehe karna ga bakal balance antara yang sudah kita beri dengan yang Allah sudah beri :)

    BalasHapus
  9. subhanallah, terimakasih sudah mengingatkan.

    BalasHapus
  10. Yuk kumpulin pahala dr hal baik banyak2 makasih sharingnya mbak

    BalasHapus
  11. Pasti semua orang pengen ya Mbak, bisa masuk surga melalui pintu kesalihan anak2nya. Semoga kita bisa :) aamiin...

    BalasHapus
  12. catatan bgt nih buat ak sebagai new moms.'

    BalasHapus
  13. terimakasih banyak mba, artikelnya sangat menginspirasi

    BalasHapus

Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)

Share