2016-01-31

Yang Terindah di Masa SMA

Aku  sudah meninggalkan bangku SMA sejak tahun 2001 yaitu lima belas tahun yang lalu. Wah jadi malu  nih sama umur (xixixi). Tapi kenangannya masih berbekas hingga saat ini. Banyak sekali nostalgia di masa-masa itu yang baik maupun yang buruk semuanya bisa bikin mesem-mesem sendiri mengingatnya (ahayyy). Nah yang indah-indah bolehlah disharing disini, kalau yang sekiranya ga enak biarlah jadi kenangan saja ga perlu juga diingat-ingat lagi. Masa SMA itu masa yang banyak sekali cerita di dalamnya. Karena itulah aku bagi-bagi kenangan tersebut berdasarkan latar belakang kisahnya. Cieee... yuk mari disimak.  

Kenangan religius

Keinginan untuk mengenakan jilbab sudah pernah melintas di benak sejak kelas 6 SD waktu itu terdorong oleh ceramah dari ustadz. Tapi realisasinya baru bisa dijalani selepas kegiatan pesantren kilat pada tahun pertama SMA.  Selama tiga hari mengikuti pesantren kilat banyak pertanyaan yang kulontarkan kepada kakak pembimbing maupun ustadz penceramah. Alhamdulillah Allah memberikan hidayah dan kemantapan dalam hatiku untuk langsung berjilbab. 

Hatiku sempat takut dan ragu bila orang tuaku tidak mengizinkan. Ibuku bilang, “yang penting hatimu baik.”  Alih-alih berdiplomasi aku malah menangis sesenggukan supaya dibolehkan berjilbab. Bahkan ketika ibuku bertanya besok pakai seragam apa, dengan tegas aku menjawab, “pinjam sama mba Ika saja ma.” Mba Ika adalah tetanggaku yang bersekolah di madrasah aliyah sehingga dia pasti memiliki baju seragam panjang. Jadilah aku menggunakan baju seragam pinjaman yang pastinya bukan baju baru dan bagus. Tapi tekad di hatiku sudah kuat sehingga melupakan rasa malu. Hingga kini aku sangat bersyukur telah mendapatkan hidayah itu sejak di awal remaja.


Kenangan organisasi

Semenjak berjilbab aktivitasku malah semakin banyak. Aku termasuk siswi yang suka berorganisasi. Aku mengikuti lima ekskul sekaligus meski akhirnya aku harus memilih dan menyisakan tiga ekskul saja. Aktif di ekskul membawaku pada aktivitas lain sebagai pengurus OSIS. Pada tahun kedua di SMA aku terpilih menjadi salah satu dari lima kandidat calon Ketua OSIS, akhirnya aku terpilih sebagai sekretaris umum OSIS. Kegiatanku semakin padat.

Tahun itu kami berencana membuat acara akbar satu dasawarsa SMA. Setiap ekskul menyumbang satu kegiatan yang dimasukkan ke dalam satu rangkaian acara. Sebut saja acara lomba paskibra, cerdas cermat islami, donor darah dan festival band. Kegiatan ini memerlukan banyak biaya pastinya, sehingga aku dan teman-teman harus meluangkan waktu untuk mencari sponsor ke perusahaan-perusahaan yang mungkin dapat mendanai acara kami. Syukurlah kegiatan ini berjalan dengan sukses.


Kenangan prestasi

Kebiasaan mengetik proposal OSIS, tugas utamaku sebagai seorang sekretaris OSIS membawaku pada prestasi lainnya. Pada suatu kesempatan, guruku meminta kami untuk mengikuti sebuah lomba karya tulis ilmiah yang diadakan oleh Pemerintah Kotif Depok (waktu itu belum jadi Kota Depok). Sepuluh orang mengirimkan karyanya termasuk diriku. Pada hari pengumuman lomba kami diajak untuk menghadiri acara yang dihadiri bapak Walikota. Tanpa dinyana, sesampainya disana, seorang panitia bertanya, “Dari sekolah mana? Yang namanya Vina yang mana?” Wow, ternyata aku menjadi salah satu pemenang. Dan lebih terkejut lagi saat MC menyebutkan bahwa akulah yang meraih juara pertama lomba tersebut. Surprise! Guruku juga tak kalah kagetnya. Beliau tak menyangka jika salah satu anak didiknya mampu meraih juara. Saat itu benar-benar saat paling berkesan, untuk pertama kalinya aku mendapat prestasi bergengsi, bisa salaman dengan walikota dan diliput media se-Kota Depok. Bahkan Pak RW serta Pak RT tempatku tinggal ikut senang karena tetangganya menang lomba. Alhamdulillah.
Gedung SMAN 3 Depok tercinta

Selain lomba ini aku juga berhasil meraih juara pertama lomba karya tulis ilmiah bidang Kimia yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik dan Gas Petrokimia UI. Untuk pertama kalinya melakukan presentasi karya tulis di depan dosen dan mahasiswa UI. Menjadi tim yang tidak diunggulkan (karena tidak ternama) hingga akhirnya membawa pulang kemenangan. Tak hanya itu, SMA-ku yang sebelumnya tidak mendapat undangan penerimaan mahasiswa UI jalur khusus, sejak saat itu dikirimi undangan tersebut. Yah, meski aku tidak bisa masuk kesana (UI) namun guru-guruku selalu mengingat hal itu. Alhamdulillah.

Salah seorang guru pembimbingku, namanya Pak Yusuf Sufendi (Semoga Allah merahmati beliau) mewawancaraiku untuk sebuah keperluan. Di akhir wawancara beliau berkata, “Bapak yakin kelak kamu akan menjadi seorang penulis.” Aku langsung mengernyitkan dahi, sesuatu yang tak pernah aku pikirkan. Tetapi guruku itu terus menyatakan hal tersebut. Aku harus berterima kasih kepadanya, nyatanya aku berhasil menerbitkan sebuah buku (duet) dan beberapa buku antologi.
Teman-temanku Rohis angkatan 2001

Pada masa SMA ini juga dihiasi dengan persahabatan juga cinta monyet. Aha! Cinta monyet yang cuma jadi masa lalu. Namanya juga remaja pasti pernah jatuh cinta ya. Tapi kalau sekarang ya cintanya cuma sama suamiku saja dong. Persahabatan yang kutemui di SMA hingga kini masih terjalin dengan baik. Salah satunya ada jeng Yohana yang kantornya berseberangan dengan kantorku, jeng Nenden yang suaminya sekantor sama suamiku dan lain-lain. Dan semua kenangan itu menjadi sesuatu yang berharga bagiku.


Itulah sebagian dari kisahku di masa SMA, yang sayang sekali aku tidak menyimpan dokumentasi dari kejadian-kejadian penting tersebut. Ada sih, tapi susah nyarinya, maklum sudah beberapa kali pindahan rumah. Jadi pakai dokumentasi seadanya yaa...Sharing dong nostalgia kamu.


Tulisan ini diikutsertakan pada GiveAway Nostalgia Putih Abu yang diselenggarakan oleh ArinaMabruroh.

16 komentar:

  1. Wah dari dulu sudah suka menulis ya mbak, sampai menang karya tulis, keren :)

    BalasHapus
  2. waktu saya SMA juga rasanya pengen banget semua ekskul diikuti, tapi gak mungkin kan ya... akhirnya yg aktif cuma bebreapa ekskul aja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bikin belajar ga fokus juga, agak nyesel tuh pas kelas 3 jadi ga bisa ikutan PMDK padahal pas kls 1 sempet rangking 3 besar. Tapi yaa semua ada hikmahnya.

      Hapus
  3. Masa masa SMA masa paling bahagia :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada juga duka dan sedihnya, tapi sudah berlalu

      Hapus
  4. saya tamat sma tahun 2003 Mbak, berarti kita beda dua tahun :)

    wah Mbak Vina keren, pernah meraih juara pertama lomba karya tulis ilmiah bidang kimia, padahal menurutku kimia itu susah loh Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wiii saya lebih tua yaa :) hmm tapi yang saya tulis ini kimia terapan bukan yang macam einstein gitu hehehe... idenya lumayan susah nih nemunya. waktu itu nulis tentang perbedaaan air tanah dengan air minum dalam kemasan (yg ga dimasak tapi boleh diminum)

      Hapus
  5. jadi ingat masa SMEA dulu saya Ka..haha..masa yang tak mungkin terlupakan.

    BalasHapus
  6. Aah masa2 SMA....
    Masanya cinta monyet hahaha.
    Duh jd inget sama mrk #eh

    BalasHapus
  7. Vinaaaa, gak enak baca bagian ini:

    meninggalkan bangku SMA sejak tahun 2001 yaitu lima belas tahun yang lalu. Wah jadi malu nih sama umur (xixixi).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo saya malunya berlipat ganda dong, tamat SMAnya thn 1992 wkwkwk.

      Hapus
  8. Xixixi tapi jiwanya serasa baru lulus kemarin yaaa

    BalasHapus
  9. Barakallah Mba.. banyak banget prestasinya.. (y)

    terimakasih sudah ikutGA saya :)

    BalasHapus
  10. Masa SMA banyak kenangannya ya. Aku jadi inget masa2 SMA nih, tahun depan sudah 25 tahun aja :)

    BalasHapus

Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)

Share