Alhamdulillah,  Jum'at, 22 April 2011 Pk.10.00 saya berkesempatan mengikuti sebuah  seminar yang sangat bermanfaat bagi diri saya sebagai seorang wanita.  Syukur, suami mendorong saya untung datang ke acara ini yang tadinya  saya sempat ragu untuk datang, karena dulu saya sudah pernah mengikuti  seminar serupa di RS. HGA kira-kira dua tahun lalu.
 
Note  ini merupakan resume dari ulasan Seminar Kanker Serviks dan Pemeriksaan  Pap Smear yang diadakan Yayasan Kanker Indonesia (YKSI) bertempat di  SDIT Rahmaniyah Depok. Disampaikan oleh dr.Elida Yusman.
 
Seperti  yang sudah saya katakan, saya sudah pernah mengikuti seminar serupa.  Namun saat itu tidak sedikitpun tergerak hati saya untuk mencari info  lebih jauh apalagi memeriksakan diri. Namun, setelah menyimak penjelasan  dari dr.Elida yang amat detail mengenai Kanker Serviks, ketakutan saya  untuk melakukan papsmear segera sirna.
 
dr. Elida  menyampaikan materi dengan amat jelas layaknya seorang guru yang sedang  menjelaskan kepada murid-muridnya, berharap semua peserta dapat mengerti  mengenai penyebab dari kanker serviks, cara kerja, penularan,  pencegahan hingga pengobatannya.
 
 
Tahukah Kita?
- Kanker  Serviks menduduki  peringkat kedua sebagai penyakit paling mematikan  dialami oleh wanita  Indonesia setelah kanker payudara.
- Pada  tahun 2002 sedikitnya  20 wanita meninggal setiap harinya akibat kanker  serviks. Saat ini 2011  dalam 1 jam sedikitnya 1 wanita meninggal akibat  kanker serviks.  Kemudian 3-20 tahun mendatang siapa lagi?
- Tidak  adanya gejala  awal yang bisa dideteksi oleh seseorang yang telah  terinfeksi virus HPV.  Bahkan tidak ada rasa sakit saat perdarahan  berlangsung.
- Rasa sakit baru terjadi saat penderita sudah berada di stadium akhir kanker serviks.
- Belum ada obat bagi kanker serviks
 
 
Apa itu Kanker Serviks?
 
Kanker leher rahim atau kanker Serviks merupakan kanker yang berada di  leher rahim.
Serviks  sendiri yaitu bagian dari tubuh wanita yang terletak di area bawah pada  rahim yang menghubungkan antara rahim dan vagina. Panjang dari Serviks  ini adalah 20 cm dan dapat melar selebar 10 cm pada saat seorang wanita  hendak melahirkan. disinilah dokter atau bidan biasanya meraba untuk  mengetahui pembukaan jalan lahir bagi bayi yang akan dilahirkan. Tempat  ini juga menjadi lokasi aktivitas seksual. dokter menjelaskan dengan  gambar dan alat peraga sehingga para peserta mengetahui dimana posisi  vagina, leher rahim maupun rahim itu sendiri. 
 
Kebanyakan masyarakat kalau sudah mendengar kanker sudah  bingung, kalau sudah kena kanker serviks merasa divonis menunggu mati.
 
Apa penyebab Kanker Serviks?
Kanker Serviks bukanlah penyakit keturunan. Kanker serviks disebabkan oleh tipe-tipe tertentu dari HPV. 
 
Jadi mungkinkah kita tidak terinfeksi HPV? 
 
Sesungguhnya  HPV dapat dilawan dengan sistem kekebalan tubuh manusia. Namun saat  kekebalan tubuh menurun yang disebabkan makanan yang tidak sehat  (kontaminasi zat-zat yang tidak baik), polusi udara, stress dan banyak  faktor lain. 
 
Virus itu bernama HPV
Human  Ppilloma Virus (HPV) adalah virus yang umum. Ada lebih dari 100 tipe  HPV. Dan ada 30 tipe HPV yang menginfeksi daerah kelamin dimana beberapa  tipe tersebut bisa berbahaya bahkan menyebabkan kematian. Ada 4 tipe  HPV yang biasanya menginfeksi manusia. Yitu tipe 16,18 merupakan  penyebab kasus kanker serviks (70%) dan tipe 6,11 merupakan penyebab  kasus kutil kelamin (90%)
 
Bagaimana HPV dapat masuk ke dalam organ intim wanita ?
 
Segala   aktivitas yang memungkinkan adanya kontak kelamin dengan orang yang   terinfeksi  (bukan hanya melalui hubungan seksual). Segala benda yang   kontak langsung dengan organ intim wanita misalnya tangan saat   membersihkan selepas BAK, pembalut wanita, pakaian dalam, sarung operasi  dokter, juga alat  kelamin pasangan.Hal ini berarti HPV dapat masuk ke  organ intim wanita  baik yang sudah menikah ataupun yang belum menikah  sepanjang terjadi  hal-hal tersebut di atas.
 
 Gejala-gejala (mungkin)  terinfeksi Kanker Serviks
 
1.        Keputihan yang tidak khas
Jika   anda mengalami keputihan yang tidak sewajarnya, seperti berbau busuk,   gatal, lebih encer, berwarna kuning kehijau-hijauan serta berlangsung   terus-menerus, maka anda sebaiknya waspada dan segera periksakan ke   dokter.
Ini  merupakan gejala yang lazim ditemui pada penderita  kanker serviks.  Pemeriksaan penting dilakukan untuk mengetahui, karena  tidak semua  keputihan pertanda adanya kanker.
 
2.        Pendarahan Pasca Senggama
Jika   keputihan berlanjut pada pendarahan pasca anda berhubungan intim  dengan  pasangan, anda sebaiknya waspada karena itu artinya sudah ada  perubahan  sel di bagian rahim anda.Biasanya pendarahan berlanjut hingga  bleeding terus-menerus di luar pasca senggama dan bersifat spontan. Kalau sudah  terjadi seperti ini, segera periksakan ke dokter.
Namun   tidak semua pendarahan ini merupakan indikasi kanker serviks, karena   bisa saja dikarenakan ketidakseimbangan hormone dalam tubuh.
 
3.        Desakan Perut Pada Bagian Bawah
Jika  sudah positip terinfeksi  kanker serviks, terjadi perasaan tidak nyaman  pada perut. Terjadi desakan perut pada bagian bawah dan berlangsung  terus-menerus.
 
Meski sulit diketahui gejala awalnya, namun  bukan berarti anda tak bisa mendeteksi sedini mungkin penyakit  mematikan ini.  Dengan melakukan pap smear secara  rutin  setahun sekali, sangat berguna untuk melakukan deteksi awal  kanker  serviks karena perubahan sel dapat segera terindentifikasi. Karena   virus HPV disalurkan melalui hubungan intim, maka sebaiknya wanita yang   sudah menikah atau yang pernah melakukan hubungan intim, rutin untuk   melakukan pas smear setahun sekali. Tapi ingat, pap smear hanya untuk mendeteksi dini kanker serviks, bukan mencegahnya.
 
Pencegahan Dini
Lalu, apakah kanker serviks bisa dihindari? Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang bersifat prefentif, dalam arti bisa dicegah sedini mungkin untuk menghindari penyakit mematikan ini.
 
- Vaksinasi Kanker Serviks.  Idealnya diberikan bagi perempuan yang belum melakukan aktivitas  seksual.Sebaiknya,  pemberian vaksinasi ini dilakukan sedini mungkin,  mulai usia 10 tahun.  Mengapa perlu diberikan sejak dini? Karena pada  usia muda, respon imun  tubuh terhadap virus atau zat asing masih  bagus.Secepat  mungkin vaksin itu diberikan lebih baik. Minimal usia  sepuluh tahun,  untuk mencegah sebelum ia melakukan hubungan seksual dan  menimbulkan  sel-sel tak terkendali yang menjadi penyebab kanker.  Walaupun demikian, vaksinasi tetap dapat  diberikan bagi mereka yang  telah menikah atau telah berhubungan seks.  Perlu kita ketahui, vaksin  HPV memberikan perlindungan terhadap 4 jenis  virus HPV, virus yang  menjadi biang kanker serviks atau kutil kelamin.  Nah, meskipun telah  aktif secara seksual, belum tentu seorang wanita  telah terinfeksi  keempat virus tersebut. Bisa saja 1, 2, atau 3 jenis  saja, atau bahkan  tidak sama sekali. Atas dasar inilah mengapa vaksin  masih bisa  diberikan.
- Deteksi dini dengan Pap Smear bagi wanita yang sudah menikah. Melakukan pap smear  untuk mendeteksi apakah rahimnya sudah terinfeksi virus HPV atau  belum.Jika belum, ya segeralah minta divaksinasi. Biasanya vaksinasi  bisa dilakukan hingga usia limapuluh lima tahun atau lebih. Jika sudah  terinfeksi, ya segera lakukan pengobatan, sebelum terlambat. Papa Smear  boleh dilakukan oleh wanita hamil.
 
Pertanyaannya mengapa penyakit ini terus meningkat (angka kematiannya) dan juga jumlah penderitanya?
- Dari   sekian banyak kasus, sebagian besar terdeteksi setelah mengalami    stadium lanjut, sehingga terlambat dan sulit untuk diobati. Tak heran    angka kematian akibat penyakit ini pun cukup tinggi.
- Tidak    adanya gejala awal yang bisa dideteksi oleh seseorang yang telah    terinfeksi virus HPV, menyebabkan banyak penderita terlambat mengetahui    penyakitnya ini.
- Masa inkubasi  virus penyebab kanker serviks ini cukup lama, yaitu dari kondisi pra kanker menjadi kanker bisa membutuhkan waktu hingga 10 tahun lamanya.
-  Kondisi pra kanker hingga karsinoma in situ  (stadium 0)  sering tak menunjukkan gejala khusus, karena penyakit ini   berada di  dalam lapisan epitel dan belum menimbulkan perubahan yang   nyata di  mulut rahim. Gejala baru bisa terlihat saat penderita sudah   mengalami  tahap stadium awal hingga stadium lanjut.
- Tidak  banyak wanita  tahu akan bahayanya kanker serviks. Tidak banyak wanita  tahu bahwa HPV  mengancam kehidupan kita. Dan setelah tahu apakah mereka  berusaha  mencegahnya?
 
Setelah membaca note ini  saya berharap kita dapat terus mencari informasi mengenai pencegahan  kanker serviks. Saya tidak tahu seberapa penting pemeriksaan bagi anda?  Tapi saya merasa sangat penting karena saya ingin hidup sehat lebih lama  bersama anak-anak, suami dan keluarga saya. Dan kalaupun saya harus  menghadapNya lebih cepat, saya berharap tiak menyusahkan diri saya  apalagi keluarga saya dengan tekanan psikologis maupun materi. Dr.Elida  mengungkapkan, saat itu beliau merawat ibundanya selama 3 tahun yang  divonos kanker serviks stadium lanjut. dimana perdarahan sulit  dihentikan dan membutuhkan banyak transfusi darah. Kemudian rasa sakit  yang sepertinya tak dapat ditahan sang ibunda kala itu. Saya tak dapat  membayangkan bila saya mengalami hal tersebut sementara anak-anak saya  belum cukup dewasa untuk bisa mengurus dirinya sendiri. Apalagi hal ini  dapat dicegah.
 
Semoga note ini bermanfaat...
 
NB:  saya sudah papsmear dan rasanya tidak sakit sama sekali, cuma 2 menit  aja.Belum vaksin, tunggu hasil papsmear duluw sambil ngumpulin biayanya.
 
sumber:
1. Seminar Kanker Serviks bersama dr.Elida Yusman, Jum'at, 22 April 2011
2. http://situt08.multiply.com/journal/item/5/Ayo_Kita_Vaksinasi_Kanker_Serviks...._
3. http://drprima.com/kandungan/cegah-kanker-serviks-dengan-pap-smear.html