Siapa sih yang tidak mau masuk surga?
Semua orang bahkan yang malas beribadah sekalipun pasti maunya masuk surga. Nah
kalau mau masuk surga berarti kita harus banyak ngumpulin pahala di dunia. Karena
kalau sudah lepas dari dunia alias sudah meninggal maka tidak lagi bisa mencari
pahala.
Jangan sampai kita menjadi orang
yang merugi saat dhisab nanti kemudian berpikir menyogok malaikat supaya
nambahin catatan amal kita karena itu tidak mungkin bisa terjadi. Atau karena
kemalasan kita beribadah kemudian menyewa orang untuk melakukan ibadah seperti
sholat, puasa dan haji atas nama diri kita. Itu juga tidak akan diterima oleh
Allah.
Tapi kita bisa membeli pahala
dengan cara lain. Gimana? Yaitu dengan mendidik dan membesarkan anak-anak
sehingga menjadi hamba Allah yang shalih dan shalihah. Karena hanya doa
anak-anak yang shalih yang dapat terus mengalir pahalanya ke dalam alam kubur
setelah kita meninggal nanti.
“Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang
shalih.” (HR. Muslim no. 1631).
Dan tidak hanya do’a dari anak
yang shalih, bahkan amal perbuatan dari anak yang shalih tersebut juga dapat
terus mengalir sebagai pahala di sisi Allah subahanahu wata’ala.
“Sesungguhnya yang paling baik
dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan
hasil jerih payah orang tua.” (HR. Abu Daud no. 3528, An-Nasa’i
dalam Al-Kubra 4: 4, 6043, Tirmidzi no. 1358, dan Ibnu Majah no. 2290.
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Seorang ayah telah lelah memberi
nafkah bagi anak-anaknya sehingga mereka dapat bersekolah di sekolah Islam yang
mengajarkan Al Qur’an dan Hadits Nabi. Seorang ibu telah lelah melahirkan
kemudian mendidik anak-anak penuh kasih sayang. Mengajarkan sholat, berpuasa,
bersedekah dan amal shalih lainnya. Anak-anak
pun tumbuh menjadi pribadi yang shalih, gemar beribadah, gemar membaca serta
menghapal Quran dan berakhlakul karimah. Maka amal shalih yang dlakukan oleh
anak-anaknya tersebut mengalirkan pahala yang akan sampai kepada kedua orang
tuanya tanpa mengurangi pahala mereka masing-masing.
“Dan
orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada
mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan
apa yang dikerjakannya.”(QS.At Thuur:21)
Imam Ahmad meriwayatkan
(10232) dari Abu Hurairoh Radhiyallahu Anhu ia berkata : Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“ Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla
pasti akan mengangkat bagi hamba yang shaleh derajatnya disurga; maka dia
bertanya : Wahai Tuhan apa yang menyebabkan aku seperti ini? Maka Allah
menjawab : berkat Istighfar anakmu untukmu.“ Dan dishahihkan oleh Albani
dalam “Shahih Aljami’”(1617).
Lihatlah betapa susahnya mendidik
anak di zaman sekarang ini. Teknologi menderas tanpa mampu dibendung. Hanya keimanan
yang kokoh yang mampu membentengi anak dari keburukan zaman. Sekolah Islam pun
kini semakin mahal, sehingga harus merogoh kocek lumayan dalam terutama bagi
keluarga yang pas-pasan. Bagi saya pribadi hal tersebut merupakan perjuangan
orang tua demi menuai pahala yang besar menuju surgaNya. Sekiranya anak ialah investasi yang paling berharga bagi
orang tuanya, maka tidaklah rugi ataupun sia-sia menanam modal yang besar demi
kebaikan didunia maupun di akhirat kelak.
Imam Ahmad meriwayatkan (22441) Dari
Abdullah bin Buraidah dari Bapaknya ia berkata : Aku pernah duduk disisi
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam lalu aku mendengarkan beliau bersabda :
“Dan sesungguhnya Al Qur’an
akan menjumpai pemiliknya pada hari kiamat pada saat kuburannya terbelah
sebagaimana lelaki yang kurus dan pucat ia mengatakan kepadanya apakah
engkau mengenalku ? lalu dia menjawab aku tidak mengenalmu, ia bertanya
kembali apakah engkau mengenalku? Ia menjawab aku tidak mengenalmu, lalu ia
berkata: aku adalah sahabatmu Al Qur’an yang telah menghilangkan dahagamu
pada saat siang hari yang sangat terik, yang telah membuatmu begadang
dimalam hari, dan setiap pedagang akan berada dibelakang perniagaannya dan
engkau sekarang pada hari ini dibelakang semua perniagaan. Lalu
diberikanlah kerajaan ditangan kanannya dan keabadian ditangan kirinya, dan
disematkan diatas kepalanya mahkota yang megah, dan dipakaikan bagi kedua
orang tuanya pakaian yang sama sekali tidak pernah dikenakan oleh penduduk
dunia, lalu keduanya berkata : Mengapa kami diberikan pakaian semacam ini ?
maka dikatakan kepada keduanya ; semua ini karena anak kalian menjadikan al
Qur’an sebagai sahabatnya saat didunia” Syaikh Albani menyebutkannya dalam
“As Shohihah ” (2829).
Menjadikan pendidikan anak
sebagai prioritas utama ketimbang kebutuhan sekunder lainnya. Rumah yang bagus,
kendaraan yang nyaman atau emas berlian takkan sebanding dengan pahala dari anak-anak
yang shalih.
Apalagi anak yang shalih adalah
orang yang paling banyak mendoakan kita, yang selalu menunaikan shalat dan tak
luput mendoakan kita selepas shalat.
Ada banyak cara mendidik anak menjadi anak yang shalih dan shalihah. Jika kita adalah orang tua yang memiliki waktu luang berlebih maka kita bisa mendidiknya sendiri di rumah. MElalu VCD, DVD, aplikasi juga buku-buku. Tapi jika kita tidak dapat melakukannya sendiri maka kita dapat menitipkan anak kita pada Ustadz/ustadzah yang mumpuni di bidangnya. Sekolah Islam yang mengajarkan Al Qur'an, sunnah dan Akhlakul karimah. InsyaAllah inilah tempat yang tepat untuk menginfakkan harta yang kita miliki. Sedekah yang sesuai dengan sunnah Rasulullah. Meski perlu digarisbawahi, selama biaya tersebut masih dalam batas kewajaran bukan biaya fantastis. Karena menyekolahkan anak di sekolah ISlam bukan demi gengsi melainkan semata-mata karena Allah subhanahu wata'ala. Segala sesuatu bergantung dari niatnya, jika niat kita karena Allah maka insyaAllah akan dimudahkan jalan untuk Allah.
Yuk kita amalkan do'a-do'a berikut :
Ada banyak cara mendidik anak menjadi anak yang shalih dan shalihah. Jika kita adalah orang tua yang memiliki waktu luang berlebih maka kita bisa mendidiknya sendiri di rumah. MElalu VCD, DVD, aplikasi juga buku-buku. Tapi jika kita tidak dapat melakukannya sendiri maka kita dapat menitipkan anak kita pada Ustadz/ustadzah yang mumpuni di bidangnya. Sekolah Islam yang mengajarkan Al Qur'an, sunnah dan Akhlakul karimah. InsyaAllah inilah tempat yang tepat untuk menginfakkan harta yang kita miliki. Sedekah yang sesuai dengan sunnah Rasulullah. Meski perlu digarisbawahi, selama biaya tersebut masih dalam batas kewajaran bukan biaya fantastis. Karena menyekolahkan anak di sekolah ISlam bukan demi gengsi melainkan semata-mata karena Allah subhanahu wata'ala. Segala sesuatu bergantung dari niatnya, jika niat kita karena Allah maka insyaAllah akan dimudahkan jalan untuk Allah.
Yuk kita amalkan do'a-do'a berikut :
Doa-doa agar diberi anak-anak
yang shalih-shalihah:
Doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,
رَبِّ
هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku,
anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”.
(QS. Ash Shaffaat: 100).
Doa Nabi Zakariya ‘alaihis salaam,
رَبِّ
هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan
thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’” [Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau
seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa] (QS. Ali
Imron: 38).
Doa ‘Ibadurrahman (hamba Allah yang
beriman),
رَبَّنَا
هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa
dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami,
anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa].
(QS. Al-Furqan: 74)
sumber:
Ringkasan ceramah Bersama keluarga masuk syurga" oleh Ust.Firanda Andirja hafizhahullah ta'ala.
https://islamqa.info/id/180860
https://rumaysho.com/12012-bagaimana-mencetak-anak-shalih.html
terima kasih tulisannya, menjadi masukan dan pengingat
BalasHapustulisan yang bermanfaat :)
BalasHapusterimakasih sudah berbagi Mbak :)
Alhamdulillah, saya memotivasi diri sendiri untuk berupaya mendidik anak agar cinta Qur'an dan menjadi anak yg shalih. Aamiin
BalasHapusMasya Allah. Sungguh tantangan yang amat besar. Tapi pahalanya bakal luar biasa, ya
BalasHapusanak masa depan kita ya Mbak? jika mereka shalih, maka kita akan selamat, sebaliknya, anak juga bisa membuat kita celaka di akhirat kelak. semuanya itu tergantung pada kita, ya MBak. terima kasih, telah di ingatkan..
BalasHapusPadahal mendapatkan pahala ga perlu beli ya, Mak Nda. Tapi, ya gitu deh, harus sering mampir ke sini biar semangat mungutin pahala
BalasHapusassalammu'allaikum bu, ijin nyimak nih. oiya, ibu ini pengajar kkpi di wali songo ya? kalau boleh nih bu, saya mau minta contoh perangkat mengajar untuk kkpi. terima kasih.
BalasHapus@ahliah citra. Ada pahala yang ga perlu modal, ada pahala yang perlu modal. Allah juga menyuruh kita untuk melakukan niaga dengan Allah dan sedekah itulah bentuk perniagaannya. Hanya saja jangan dihitung-hitung hehehe karna ga bakal balance antara yang sudah kita beri dengan yang Allah sudah beri :)
BalasHapussubhanallah, terimakasih sudah mengingatkan.
BalasHapussaling mengingatkan aja
HapusYuk kumpulin pahala dr hal baik banyak2 makasih sharingnya mbak
BalasHapusyuuukk
Hapusnice share mbak, terimakasih :)
BalasHapusPasti semua orang pengen ya Mbak, bisa masuk surga melalui pintu kesalihan anak2nya. Semoga kita bisa :) aamiin...
BalasHapuscatatan bgt nih buat ak sebagai new moms.'
BalasHapussemoga bermanfaat ya..
HapusTrima kasih mak vina remindernya
BalasHapussama-sama mba
Hapusterimakasih banyak mba, artikelnya sangat menginspirasi
BalasHapus