2013-10-25

Tawuran pelajar dan solusinya

Jum’at pagi saya disms oleh  Kepala Sekolah untuk menggantikannya menghadiri Rapat Kepala Sekolah di Aula Balaikota Depok pda pukul 14.00. Dalam sms itu dipesankan agar membawa materai 6000, “wah ada apa ya? Apa ada bantuan untuk sekolah nih?” pikir saya. Sesampainya disana saya langsung menuju meja registrasi. Ternyata materai 6000 tersebut digunakan untuk mengisi surat  pernyataan yang isinya adalah bahwa sekolah bertanggung jawab terhadap kegiatan tawuran maupun penyalahgunaan narkoba yang dilakukan siswa, jika tidak maka ijin operasional sekolah maupun ijin memimpin Kepala Sekolah akan ditinjau ulang. Saya membaca surat pernyataan ini berulang-ulang dan saya rasa isinya terlalu berat dan kurang detail tentu saja. Mengapa? Pertama, banyak hal yang mampu memicu tawuran yang terkadang sekolah sulit mengendalikan para siswanya apalagi sekolah yang memiliki ratusan siswa. Masalah sepele seperti rebutan pacar, rebutan naik angkot bisa memicu tawuran. Kedua, tawuran biasanya dilakukan selepas pulang sekolah dimana pastinya siswa sudah berada diluar jangkauan pihak sekolah. Apalagi yang berhubungan dengan narkoba yang lebih bersifat individual. Di sekolah kelihatannya anak yang pendiam tapi ternyata ketahuan mengonsumsi narkoba saat berada di rumah teman yang berbeda sekolah. Itulah hal-hal yang saya rasa cukup berat. Meskipun begitu, bukan berarti juga sekolah dapat lepas tangan.  Sekolah tetap harus meningkatkan kualitas pendidikan dari segi muatan agama dan kedisiplinan. 

Permalink gambar yang terpasang
Rapat di Walikota, saya ada di deretan kiri (kelihatan jilbab marunnya saja)

Nah ternyata rapat hari ini adalah untuk menandatangani surat pernyataan tersebut sekaligus mendapatkan pengarahan dari Walikota Depok yaitu Bapak Nur Mahmudi Ismail dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok. Mengenai peristiwa tawuran ini Bapak Walikota memberikan usul agar seragam sekolah yang dikenakan para siswa di semua sekolah di seluruh Indonesia terutama Depok disamakan. “Judulnya Pelajar Indonesia”, demikian usul Bapak Walikota. Dua orang peserta yang sempat menyampaikan uneg-unegnya menyatakan tidak setuju dengan usul tersebut. Begitupun dengan saya. Sebab, masalah tawuran bukan karena iri dengan seragam yang dipakai oleh sekolah lain. Seperti yang dilansir okezone mnegenai pengakuan para saksi  tawuran, “Masalahnya biasa saja, sering ledek-ledekan, kalau anak Wira Buana lewat atau Izata lewat, teman - teman kami suka diludahin, ini baru pertama kali kejadian begini, kesal juga sih," ungkapnya.

Memang, dengan adanya seragam, orang jadi bisa mencirikan asal sekolah dari siswa tersebut. Namun perlu juga diingat, bila kejahatan sudah direncanakan maka apapun bisa dilakukan. Meski seragamnya sama maka musuh dapat mengenali musuhnya. Repotnya malah saksi mata menjadi sulit mengenali pelaku. Bila masih berseragam sekolah tentu pelaku menjadi lebih mudah dikenali. Alhasil Bapak Walikota menjanjikan perlunya Rakor khusus untuk membahas kesepakatan ini lebih lanjut.  
Saya setuju dengan usulan yang ini, sebab ada banyak hal yang menjadi pemicu tawuran maupun hal-hal indisipliner yang dilakukan para siswa menurut versi saya, diantaranya adalah:

Kurang perhatian dari Pihak Sekolah maupun Yayasan

Sekolah-sekolah yang kebanyakan swasta yang para siswanya sering menjadi pelaku tawuran, terutama di Depok, saya perhatikan memang kurang mendapat perhatian dari Yayasan yang menaungi sekolah tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya lebih kepada pengabdian kepada masyarakat menjadi sebuah bisnis komersil.  Tak sedikit sekolah yang mau menampung siswa bermasalah  yang telah dikeluarkan dari sekolah lain karena kekurangan murid.   Yayasan hanya peduli dengan kuantitas siswa tanpa meningkatkan kualitas pendidikan. Misalnya bagaimana yayasan mampu memilih Kepala Sekolah yang mampu memanajemen sekolah dengan baik dan merekrut guru-guru yang mampu mendidik serta mengajar dengan baik.  Bukan asal comot semata. Kemudian bagaimana Yayasan mampu memberi penghargaan dalam hal kesejahteraan kepada guru-guru berprestasi. Jika semua sekolah  visi dan misi yang sama dalam hal kedisiplinan  dan perbaikan akhlak tentunya tidak ada lagi pelaku tawuran yang masih berkeliaran di sekolah-sekolah. Oknum siswa pelaku tawuran tidak mendapat tempat di sekolah manapun. Hal ini akan memberikan efek jera sekaligus menjadi pelajaran bagi siswa lainnya agar tidak ikut-ikutan aksi tawuran yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Tidak ada tindak lanjut dari pelanggaran tata tertib sekolah, kurang disiplin

Tata tertib yang kurang ketat dan juga tindak lanjut dari pelanggaran yang dilakukan para siswa sering diabaikan pihak sekolah. Sehingga para siswa merasa “nyaman” berlaku bebas di sekolah. Secara kasat mata bisa dilihat dari cara para siswa tersebut mengenakan seragm sekolah. Sekolah dengan disiplin tinggi dan ketat dalam menjaga tata tertib akan terlihat dari siswa yang berpakaian seragam rapi sesuai ketentuan sekolah. Sebaliknya, sekolah yang asal-asalan dalam mendidik makan akan terlihat pada cara berpakaian siswa yang jauh dari kesan rapi, baju dikeluarkan, celana dikecilkan, dipotong hingga sebetis bagi siswa lak-laki kemudian siswinya menggunakan rok pendek di atas dengkul dan berbaju kecil.  Kemudian perhatian guru terutama wali kelas terhadap anak didiknya di kelas bisa dilihat dari bagaimana guru tersebut menindaklanjuti siswa yang terlambat dan bolos sekolah. Sudahkah para guru melakukan homevisit sebagai salah satu cara bentuk komunikasi dengan orang tua? Karena banyak orang tua yang tidak tahu bila anaknya ternyata tidak sekolah. Para orang tua dipamiti anak setiap pagi, memberi uang transport, memberi uang jajan bahkan uang SPP. Tapi ternyata sang anak tidak sampai di sekolah. Entah main ke rumah teman, mampir ke warnet bermain PS, tawuran, narkoba atau pacaran. Jika tindak lanjut segera dilakukan oleh pihak sekolah maka guru dan orang tua dapat segera mencari solusi yang terbaik bagi sang anak dan anak pun dapat terselamatkan. Namun bagaimana bila sekolah seakan cuek dengan segala pelanggaran yang dilakukan siswa? Maka yang terjadi aadalah siswa merasa tidak diperhatikan dan merasa bebas dalam melakukan sesuatu. Dalam hal tawuran seringkali yang menjadi otak dari tawuran hanyalah 1-2 orang saja, selebihnya hanyalah ikut-ikutan. Istilangnya geng atau solidaritas sesama teman. Anak-anak remaja yang tidak memiliki kepercayaan diri, masih mencari jati diri inilah yang menjadi korban sehingga menjadi pelaku tawuran.  Belum lagi bila tawuran terjadi turun-temurun atau istilahnya musuh bebuyutan. Kakak kelas mendoktrin adik kelasnya mengenai sekolah yang menjadi musuh bebuyutan sekolah mereka. Padahal bisa jadi, siswa yang bersekolah di sekolah musuh dulunya adalah teman lama atau tetangganya.

Persaingan tidak sehat antar sekolah

Persaingan tidak sehat antar sekolah juga semakin nampak. Menjamurnya sekolah-sekolah terutama pada tingakt SMK memperlihatkan persaingan tidak sehat. Sekolah-sekolah baru yang hanya memedulikan kuantitas tidak melakukan seleksi saat Penerimaan Siswa Baru kemudian peraturan sekolah bersifat fleksibel. Guru-guru bersikap acuh tak acuh apalagi Kepala Sekolah yang tak jarang asal comot saja. Sekolah bersaing bukan dengan menunjukkan kualitas yang dimiliki setiap sekolah namun lebih kepada nominal harga biaya masuk sekolah. Dan juga imej yang tampil adalah sekolah yang mudah, sekolah yang gampangan sampai sekolah buangan. Apa tuh sekolah buangan? Sekolah yang mamu menampung para siswa yang dianggap buangan dari sekolah lain. Kalau sekolah gampangan, sekolah yang meskipun siswanya jarang masuk tapi masih bisa tetap naik kelas bahkan lulus sekolah.   

Menurut saya ada beberapa cara atau  solusi mencegah tawuran dan kegiatan indisipliner siswa yang dapat dilakkan oleh guru maupun orang tua, yaitu:

Menanamkan agama dan kedisiplinan sejak dini

Perilaku buruk di masa remaja bisa saja disebabkan kesalahan orang tua maupun guru saat siswa masih berada di sekolah dasar.  Tidak semua orang tua memiliki pemahaman agama yang baik dan tidak semua orang tua mengetahui cara mendidik yang baik. Namun sebagai orang tua yang peduli dan bertanggung jawab sudah seharusnya kita mampu mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak yang kita lahirkan. Menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik seperti bersikap jujur, bersikap sportif mau mengakui kesalahan, mengalah dengan saudara dan teman, menjauhi perkelahian dengan teman. Kemudian disiplin beribadah, disiplin dalam belajar dan lain-lain. Sementara seolah dasar jug perlu mengadakan perbaikan dalam hal mendidik. Lihat saja, sekarang ini para siswa kelas 1 sudah harus bisa membaca dan menulis. Padahal dulu, pada saat duduk di sekolah dasar lah saya baru diajarkan membaca dan menulis. Masih terkenang dalam ingatan saya akan kesabaran Ibu Muji, guru SD saya dahulu, mengajarkan membaca kepada saya dan teman-teman. “Ini budi, Ini Ibu Budi, ......” Saya juga bersekolah TK tapi tidak diajarkan membaca. Kebanyakan guru SD terima jadi dari guru TK, dan parahnya mereka tidak memiliki sediitpun kesabaran. Ada seorang anak tetangga saya yang tidak naik ke kelas dua karena belum bisa membaca. Sementara sang guru hanya menyerahkan kepada orang tua yang notabene buruh rendahan yang manalah bisa mengajar anaknya di rumah. Belum lagi kurangnya muatan agama khususnya di sekolah-sekolah dasar  umum. Pekerjaan rumah anak sekolah dasar sama banyaknya dengan kesulitan yang setara sewaktu saya duduk di bangku SMP. Anak-anak sekolah dasar itu merasa terkekang, tertekan dengan pelajaran sekolah yang banyak dan sulit. Guru dan orang tua hanya bisa menuntut tanpa bisa mengarahkan, mengatur jadwal belajar apalagi memahami kesulitan anak-anak.

Menegakkan tata tertib dan disiplin sekolah

Mulai dari masuk sekolah tepat waktu dan memberikan sanksi yang mendidik bagi siswa yang terlambat maupun alpa. Lalu memperhatikan kerapian siswa mengenakan seragam. Melakukan pemeriksaan mendadak secara berkala terhadap siswa dengan memeriksa isi tas mereka. Apakah berisi hal-hal yang dilarang untuk dibawa sekolah hingga isi dari ponsel mereka.   Dalam beberapa kali inspeksi saya pernah menemukan percakapan sms tidak sewajarnya anatar siswa dengan pacarannya hingga video-video yang belum pantas disaksikan oleh para siswa.

Memberikan perhatian khusus pada siswa bermasalah

Bila akhirnya menemukan siswa yang bermasalah maka perlul dilakukan tindakan yang bukan selalu berupa hukuman. Guru dapat menanyakan atau melakukan wawancara dengan siswa tersebut mengenai alasannya melakukan pelanggaran tersebut. Memberikan pengarahan dan pengertian sehingga diharapkan perbuatan tersebut tidak diulanginya kemudian hari. Memberinya sanksi mendidik yang tidak merendahkan siswa tersebut di hadapan teman-temannya. Bila pelanggaran dilakukan lebih dari 3x maka guru perlu berkomunikasi dengan orang tua. Kerjasama yang baik antara guru dan orang tua tentu akan membuahkan asil yang baik.

Memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa berprestasi

Berprestasi bukan selalu harus rangking 1, kepada siswa yang bermasalah namun mampu memperaiki sikapnya, guru juga perlu memberikan apresiasi. Misalnya , “wah Anto sekarang kamu sudah rajin masuk ya bagus ibu jadi senang” atau “ sepertinya ibu lihat ada anak baru ya di kelas ini? Yang mirip vokalis band ternama itu loh.... wawan kamu kan jadi lebih ganteng kalau rabut dan berseragam rapi seperti itu.” Karena siswa bermasalah sebenarnya bukan anak-anak nakal. Bila ditangani dengan cepat dan benar insyaAllah mereka bisa menjadi anak-anak yang baik. Ini sudah terjadi pada dua orang murid saya yang sempat menguji kami para gurunya dengan bolos sekolah beberapa kali di semester pertama namun memiliki perkembangan sikap yang baik di semester selanjutnya.
Di sekolah lanjutan semisal SMP/SMA/SMK guru dapat menyisipkan nilai-nilai moral saat mengajar. Misalnya dengan menampilkan video-video seperti video kisah pengorbanan seorang ibu,  video yang mengajarkan kejujuran dan lain-lain. Bisa juga dengan menyampaikan ayat-ayat Al Qur’an maupun kisah-kisah religius yang dapat menjadi teladan bagi siswa. Kemudian setiap guru memantau perkemangan perilaku siswa. Program tadarus Al Qur’an dan sholat berjamaah juga perlu dilakukan. Dengan begitu siswa menjadi lebih dekat dengan agama. Pernah juga saya temukan ada siswa yang lupa dengan kalimay syahadat dan lupa cara sholat bahkan belum bisa membaca Al Qur’an. Alhamdulillah sekarang siswa tersebut sudah lebih baik.
 
Variasi Metode belajar

Ada banyak metode belajar yang bisa dilakukan guru tidak melulu ceramah. Pemberian nilaipun tidak sebatas tes tertulis semata. Untuk pelajaran IPA misalnya, siswa bisa diajak keluar halaman sekolah untuk memperhatikan tanaman maupun sampah yang ada sesuai dengan tema pelajaran. Guru IPAs dapat mengajak siswa ke pasar untuk memperhatikan kegiatan anatar penjual dengan pembeli. guru harus lebih kreatif dalam menyampaikan pelajaran. Tidak selalu harus dengan fasilitas yang lengkap dan mewah. Lingkungan dan alam dapat menjadi laboratorium gratis dan lengkap bagi siswa.


Mengarahkan anak sesuai minat dan bakatnya

Anak-anak memiliki cita-cita tersendiri dalam hidupnya yang mungkkin saja tidak sama dengan harapan orang tua. Sebagai orang tua sebaiknya memberikan pandangan dan araan mengenai cita-cita tersebut. Karena yang menjalani sekolah adalah anak, bila tidak sesuai dengan minat dan bakatnya jhawatir akan menjadi kendala dan hambatan baginya berprestasi di sekolah bahkan buruknya dapat menjadi alasan bagi anak untuk mencari pelarian atas tekanan dari orang tua.

Kegiatan ekstrakurikuler sebagai penyaluran kegiatan bakat siswa juga menjadi salah satu solusi yang baik. Namun perlu diwaspadai juga dalam mengikutkan siswa ke perlombaan-perlombaan antar sekolah. Bila tidak diiringi sikap sportif maka bisa memicu tawuran juga.

Anak jaman sekarang memang lebih sulit diatur tapi bukan berarti orang tua tidak dapat mengarakan dan memilihkan sekolah yang baik bagi anak. Dengan diskusi dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak insyaAllah anak dapat memahami alasan orang tua memilihkan sekolah yang baik untuknya. Sebab anak-anak sering hanya mengikuti temannya sajatanpa memperhatikan apakah sekolah tersebut berkualitas baik atau tidak. Sementara orang tua mampu melihat dan mencari informasi mengenai kualitas dan keunggulan sekolah tersebut. Tentu saja dengan tetap memperhatikan minat dan bakat anak. Pilihlah sekolah yang disiplin, religius, memilii imej positif dan guru-guru yang ramah. Begitulah ayah saya memilihkan sekolah untuk saya dulu. Dan ternyata memang sekolah seperti itu mampu membentuk karakter yang baik.

(sebenarnya masih banyak yang ingin saya tulis, tapi anak saya sudah tidak sabar nih...ganggguin terus )


2013-10-20

Manajer si Bos Kecil

Menikah dalam usia yang masih cukup muda yaitu 22 tahun membuat banyak orang meragukan kepiawaianku dalam mengasuh anak. Namun berbekal keyakinan juga ilmu parenting dan ilmu agama dari hasil membaca buku-buku, mengikuti seminar maupun berdasarkan pengalaman orang-orang di sekeliling membuatku  yakin dalam setiap keputusan yang  kuambil bagi anak-anakku. Ibu adalah sekolah pertama bagi anak. Itulah yang selalu kucamkan dalam ingatan. Kata-kata pertama dipelajari bayi dari sang ibu. Segala hal yang pertama kali ia tiru didapatkan dari sang ibu. Sebagai seorang sarjana yang juga berprofesi sebagai seorang guru memacu semangatku dalam mendidik anak sebaik mungkin. Meskipun hal itu tidak menjadi beban bahwa anak saya haruslah sosok yang sempurna kelak (mereka telah sempurna sejak kelahirannya). Tingginya ilmu yang kumiliki haruslah bermanfaat bagi anak-anakku. Sehingga aku tidak perlu merasa sia-sia bilapun  tidak berkarir. Maka bekerja sebagai guru honorer adalah pilihan yang kuambil agar mudah mengatur waktu. 

Memberikan nutrisi yang baik sejak masa kehamilan

Syahdu usia 6 bulan
Sejak masa kehamilan aku selalu memperhatikan kesehatan bayi didalam kandungan. Makanan maupun minuman yang tidak sehat bagi calon bayi saya seperti minuman soda dan makanan mengandung MSG sedapat mungkin  dihindari. Sebaliknya, makanan dan minuman yang mengandung gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kecerdasan calon bayi. Demikian juga kesehatan sebagai ibu hamil kujaga dengan menghindari pekerjaan berat dan selalu berpikir positif agar selalu berbahagia. Memeriksakan kehamilan setiap bulan hingga waktunya melahirkan juga salah satu upaya menghindari hal-hal yang tak diinginkan sepanjang kehamilan maupun saat melahirkan. Alhamdulillah kedua anak kami lahir dengan persalinan normal dengan berat badan diatas 3kg dalam keadaan sehat dan normal.

Kelahiran bayi pertama selalu terasa istimewa. Karena sebagai ibu baru pastinya ini adalah pengalaman pertama dan selalu ingin memberikan yang terbaik baginya. Air Susu Ibu (ASI) yang diharapkan mampu memberikan nutrisi terbaik ternyata tidak lancar keluar sebagaimana ibu-ibu lainnya. Tentu saja ini membuatku cukup bersedih hati. Namun atas saran orang tua dan keluarga, pemberian susu formula menjadi pilihan. Gizi yang baik dan harga yang terjangkau  menjadi pilihan utama kami. Alhamdulillah jagoan kami Syahdu Fauzan Abdillah menyukai susu yang diberikan tersebut dan sehat dalam tumbuh kembangnya.  Seiring pertambahan usianya aku pun mulai memberikannya makanan tambahan sesuai dengan porsinya. Sayuran maupun buah-buahan dilahapnya dengan suka hati. Syahdu menjadi bayi yang sehat dan tampak montok, membuat siapapun yang melihatnya menjadi gemas.  

Memberikan stimulus untuk perkembangan kecerdasannya

Syahdu usia 2 tahun
Kecerdasannya semakin terlihat, pada usia 9 bulan Syahdu sudah mampu menunjuk gambar hewan yang tepat sesuai dengan bunyi suara yang  kutirukan. Awalnya iseng saja memperlihatkannya gambar-gambar hewan tapi ternyata lama-kelamaan Syahdu menjadi hapal.  Karena belum bisa berbicara dengan jelas iapun hanya menunjuknya saja.  Syahdu mengucapkan kata pertamanya sekaligus langkah pertamanya pada usia satu tahun. Sejak itu perkembangangan kecerdasannya semakin pesat saja. Sehingga tanpa kusadari Syahdu sudah bisa menyebutkan huruf abjad besar maupun kecil dengan benar di usianya yang kedua. Semua itu dipelajarinya lewat vcd animasi edukasi. Menginjak usia tiga tahun Syahdu telah mampu menjadi operator notebook bagi dirinya sendiri dan juga adiknya. Ia mampu membuka folder miliknya yang sengaja dibuatkan untuknya. Ia mampu menyalakan dan mematikan notebook dengan benar.  Ia adalah anak yang dapat menangkap dengan cepat yang diajarkan kepadanya. 


Memilihkan sekolah terbaik sesuai dengan karakternya

Keinginannya untuk sekolah menggebu-gebu sejak usianya dua tahun. Namun aku tak begitu saja menurutinya karena khawatir ia akan merasa jenuh dan malah malas bersekolah saat usianya sudah cukup nanti. Demi memenuhi rasa ingin tahunya aku memasukkannya ke Taman Pendidikan AlQur’an yang berada di Masjid perumahan tempat tinggal kami. Ia pun cukup senang. Pada usia 2 tahun 4  bulan aku juga memasukkannya pada lembaga kursus anak dengan durasi waktu 2x semingggu dengan lama waktu 1 jam /pertemuan. Sejak awal masuk tak pernah sekalipun Syahdu terlihat cengeng ataupun manja. Ia adalah anak yang mandiri dan ceria. Bahkan aku disuruhnya pulang dan tak perlu menungguinya. Dengan pengaturan seperti itu, aku berharap masa golden age-nya mampu terasah dengan baik namun tanpa meninggalkan keceriaan masa kanak-kanaknya. Buku-buku penunjang juga kubelikan untuk belajar di rumah. 


belajar di TK
mengaji di TPA
Syahdu bersekolah di Taman Kanak-Kanak pada usianya yang kelima. TK yang kupilihkan bukanlah TK mahal karena bagiku fasilitas mewah dari sekolah berbiaya fantastis bukanlah tolak ukur kualitas sebuah sekolah. Bagiku metode pengajaran yang disampaikan guru-lah yang lebih penting. Jarak juga menjadi pertimbangan bagiku.  Ternyata Syahdu mampu mengikuti pengajaran yang ada di TK. Kemampuannya membaca, berhitung dan menulis semakin terasah. Betapa tercengang-cengang diriku melihatnya membaca buku cerita yang kami belikan. Rasanya seperti keajaiban saja.  Begitupun ketika ia menyatakan siap masuk Sekolah Dasar di usianya yang keenam. Beberapa sekolah swasta terdekat kukunjungi satu per satu. Sekali lagi, kenyamanan lingkungan dan metode mengajar guru adalah yang utama bagiku. Keramahan guru juga kepala sekolah amat diperlukan bagi kelancaran komunikasi. Syahdu adalah tipikal anak laki-laki yang cukup aktif bergerak kesana kemari sehingga SD swasta kuharapkan lebih tepat untuknya. Syukurlah Syahdu merasa nyaman bersekolah disana, bahkan diluar dugaan ia mampu berprestasi di kelasnya. 

 desain rumah rancangan Syahdu
asyik merancang rumah idaman
Hobinya menggunakan notebook tidak sebatas bermain game maupun menonton video saja, kini Syahdu sudah mampu mengoperasikan software 3 Dimensi. Awalnya ia hanya tertarik melihat ayahnya asyik mendesain, setelah diajarkan beberapa kali akhirnya Syahdu mampu menggunakan software tersebut untuk merancang rumah idamannya.

latihan menulis
Menanamkan kebiasaan baik 

Kecerdasannya tak berbatas pada keilmuan saja. Ia memiliki kecerdasan emosi cukup baik. Misalnya saat berbagi makanan dengan teman sekolahnya yang tidak membawa bekal. Ia juga relatif mengalah dengan temannya yang membuatnya kadang dirugikan. Meski teman-temannya seringkali jajan setiap pulang dari sekolah, namun Syahdu mampu menahan diri. Aku memang memberikannya pengertian untuk tidak jajan di sekolah dan tidak memberikannya uang jajan harian.  Begitupun bila kami pergi ke toko mainan, ia mampu menahan diri dari membeli mainan yang tidak kami ijinkan untuk dibeli. Pernah suatu kali ayahku hendak memberikan sejumlah uang untuk cucu pertamanya itu, namun malah ditolaknya dengan berkata bahwa ia sudah memiliki uang dariku.  

Manajer si Bos Kecil

Dengan aktivitasnya yang semakin bertambah banyak seperti sekolah, mengaji, bermain hingga menikmati hobinya tentu aku harus mengatur atau memanajeri agar tidak merugikan kesehatan fisiknya. Dengan padatnya waktu belajar di sekolah sejak pukul 07.30 sampai dengan 14.00 maka kegiatan sepulang sekolah adalah makan dan tidur siang. Barulah di sore hari ia bisa menikmati hobinya. Sehabis magrib setelah sholat dan mengaji kegiatan selanjutnya adalah mengulang pelajaran di sekolah ataupun kegiatan belajar lainnya. Dengan begitu aku berharap ia tidak akan mengalami kelelahan dan terjaga kesehatannya. Tentunya juga ditunjang dengan pemberian gizi yang baik. Untunglah Syahdu menyukai semua jenis sayuran maupun buah-buahan, sehingga tidak sulit bagiku memilihkan makanan baginya.

Suamiku memang menyerahkan urusan memilih sekolah kepadaku. Ia percaya bahwa aku mampu memilihkan yang terbaik bagi anak-anak kami. Walau begitu aku tetap mengajaknya berdiskusi dan melihat bersama-sama calon anak sekolah kami. Untuk masa depannya, sebagai orang tua kami hanya akan mengarahkannya pada minat dan bakatnya. Memberikannya nasihat agar ia tidak salah dalam memilih. Mendukungnya agar ia mampu menjalani setiap pilihan dengan senang hati dan penuh rasa tanggung jawab. 

Aku berharap bekal pendidikan yang kami berikan kepadanya berupa ilmu maupun akhlak yang baik seperti kejujuran, kesederhanaan, disiplin dan lainnya mampu diamalkannya hingga besar nanti. Karena seperti yang selalu kupanjatkan dalam doa-doaku adalah agar Dia mampu membimbingku dan suami dalam mendidik dan membesarkan anak-anak kami sehingga kelak mampu menjadi pemimpin yang cerdas dan berakhlak baik.  Aamiin.











2013-10-01

SOAL UTS MYOB KELAS XI SMK

A.     PILIHAN GANDA

1.      Salah satu program aplikasi akuntansi populer  adalah ......
a.       MS Word               d. MYOB
b.      K writer                 e. Adobe
c.       PHP

2.      Kelebihan dari  MYOB, kecuali ....
a.       Dapat menyelesaikan pembukuan
b.      Bekerja secara otomatis  dan cepat
c.       Mudah digunakan
d.      Memiliki banyak fitur
e.       Sulit dipelajari

3.      Terdapat 5 (lima) tombol untuk mengakses program MYOB diantaranya ....
a.       Open                      d. Explore
b.      Save                       e. Exit
c.       Create

4.      Untuk membuat file atau data perusahaan baru adalah ...
a.       Open                      d. Explore
b.      Save                       e. Exit
c.       Create

5.      Untuk membuka file contoh yang telah disediakan MYOB  ...
a.       Open                      d. Explore
b.      Save                       e. Exit
c.       Create

6.      Menu Utama dari MYOB disebut ....
a.       Command button   d. Area center
b.      Command panel    e. Main center
c.       Command center

7.      MYOB accounting 18 memiliki ...... modul.
a.       Delapan                 d. Lima
b.      Tujuh                     e. empat
c.       Enam

8.      Modul untuk membuat daftar perkiraan yang akan digunakan perusahaan adalah ......
a.       Account                 d. Purchases
b.      Banking                 e. Inventory
c.       Card  File

9.      Modul untuk mencatat dan menyimpan seluruh data customer, supplier dan karyawan perusahaan adalah ....
a.       Account                 d. Purchases
b.      Banking                 e. Inventory
c.       Card  File
Kelas/Semester : XI /1
Nama guru      : Vina Maysari, ST


10.  Bagan arus yang berisi menu dari setiap fungsi atau modul  disebut .....
a. Command button          d. Area center
b.      Command panel         e. Main center
c.       Command center

11.  Kumpulan menu yang berfungsi untuk menampilkan hasil pengolahan transaksi yang telah diinput ke MYOB adalah .....
a.       Command button        d. Area center
b.      Command panel         e. Main center
c.       Command center

12.  Menu pada Command Panel berisi  kumpulan daftar perintah untuk transaksi-transaksi yang memerlukan tindak lanjut seperti pencatatan transaksi berulang ...
a.       Analysis                      d. To do list
b.      Reports                       e. data
c.       Find transaction

13.  Menu pada command panel berisi daftar laporan yang tersedia di MYOB adalah ....
a.       Analysis                    d. To do list
b.      Reports                      e. data
c.       Find transaction

14.  Akun dalam MYOB disusun berdasarkan level dengan dua pilihan type yaitu ...
a.       Header dan Detail       d. Detail dan footer
b.      Header dan footer       e. Detail dan footnote
c.       Header dan footnote

15.  Akun yang memiliki sub-sub akun di bawahnya adalah ....
a.       Header                                    d. Footnote
b.      Detail                          e. list
c.       Footer
16.  Akun yang tidak memiliki sub-akun di bawah nya adalah ...
a.         Header                       d. Footnote
b.         Detail                         e. list
c.         Footer

17.  Batasan untuk nomor akun assets adalah ....
a.       1-0000 sd. 1-9999
b.      2-0000 sd. 2-9999
c.       3-0000 sd. 3-9999
d.      4-0000 sd. 4-9999
e.       5-0000 sd. 5-9999



18.  Langkah untuk memasukkan saldo awal adalah ...
a.       Setup, balance, account opening balances
b.      Program, balance, account opening balances
c.       Program, setup, account opening balances
d.      Program, setup, balance
e.       Setup, account opening balances

19.  Perusahaan pengguna MYOB diantaranya ....
a.       Usaha Kecil dan Menengah dan Jasa
b.      Industri rumah tangga dan Pabrik
c.       Online shop dan dagang
d.      Online shop dan industri
e.       Jasa, Manufaktur, dagang

20.  Perusahaan yang menghasilkan pelayanan yang hasilnya hanya  dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya tanpa berwujud suatu benda disebut ....
a.       Pabrik                         d. Dagang
b.      Jasa                             e. UKM
c.       Manufaktur

21.           Dalam perusahaan jasa, semua modul dalam account list digunakan kecuali modul ....
a.       Asset                           d. Equity 
b.      Liability                      e. Income
c.       Cost of sales

22.  Sebuah akun dapat dihapus jika ......
a.       Sudah diberi nama
b.      Sudah terjadi transaksi
c.       Memiliki saldo yang banyak
d.      Tidak memiliki saldo
e.       Terhubung link account

23.  Akun yang saling berhubungan satu sama lain ...
a.       Linksed accounts        d. Linking accounts
b.      Links accounts                        e. Link
c.       Link accounts

24.  Pilihan setup untuk akun-akun yang berhubungan dengan penjualan  adalah ....
a.       Sales Linked Account
b.      Accounts Linked Account
c.       Banking Linked Account
d.      Purchases Account
e.       Account and Banking Linked Accounts

25.  Langkah-langkah untuk membuka Sales Linked accounts ....
a.       New  à Linked accounts à Sales Linked Accounts
b.      Setup àLinked accountsà Sales Linked Accounts
c.       Setup à Sales Account
d.      Open à Setup à sales accounts
e.       Open à Linked accounts

26.  Langkah-langkah untuk menganti nomor dan nama akun adalah ....
a.       Accounts à Accounts Listà New
b.      Accounts à Accounts Listà Open
c.       Accounts à Accounts Listà Edit
d.      Accounts à Accounts Listà Save
e.       Accounts à Accounts Listà Create

27.  Sebuah akun dapat dihapus bila ....
a.       Tidak terpakai dan  memiliki saldo
b.      Tidak terpakai dan tidak digunakan
c.       Tidak terpakai dan ada transaksi
d.      Terpakai dan memiliki saldo
e.       Terpakai dan ada transaksi

28.  Retained Earnings adalah istilah untuk ...
a.       Laba ditahan
b.      Laba periode berjalan
c.       Laba tetap
d.      Laba periode lalu
e.       Laba tidak tetap

29.  Current Year Earnings adalah istilah untuk ...
a.       Laba ditahan
b.      Laba periode berjalan
c.       Laba tetap
d.      Laba periode lalu
e.       Laba tidak tetap

30.    Periode akuntansi dicatat dalam New Company Assistant pada bagian .....
a.       Introduction
b.      Company information
c.       Accounting information
d.      Account list
e.       Company file
Essay:
Jawablah dengan tepat!
S1. Sebutkan  kepanjangan dari MYOB !
22. Sebutkan 3 command centre pada MYOB!
33. Sebutkan 3 menu tampilan awal pada MYOB!
44. Sebutkan 3 kelompok akun!
55. Isilah account number dari tabel di bawah ini:
account
Type
Header/
Detail
level
Account number
assets
Asset
Header
1

kas
Asset
Header
2

Kas  BNI
Asset
Detail
3

Kas BII
Asset
Detail
3

Kendaraan
Asset
Header
2

HP Kendaraan
Asset
Detail
3

Liabilities
Liability
Header
1

Utang lancar
Liability
Header
2

Utang usaha
Liability
Detail
3



Share