Jengah rasanya bila mendengar omongan orang tentang wanita yang memilih menjadi Ibu rumah Tangga atau Full Time Mother. Misalnya bila ada yang tanya, "kerja apa?" "di rumah saja" "ooh.. cuma ibu rumah tangga ya toh". Padahal Ibu rumah tangga itu bukan sekedar "cuma". Mari kita tengok Bu Cholifah Nurdin, beliau pernah menjabat sebagai Bu RW di lingkungan rumahku, sekarang sebagai Ketua Majlis Taklim RW. Beliau memang hanya seorang ibu rumah tangga, namun kesibukannya bisa dibilang melebihi wanita karier sekalipun. Diluar tugasnya sebagai ibu rumah tangga yakni mengerjakan semua urusan domestik rumah tangga dan mengurus suami juga seorang anak perempuan yang sudah remaja, Bu Nurdin adalah seorang aktivis lingkungan, begitu sebutan saya.
Dalam kehidupan bertetangga sudah tentu ada bermacam kegiatan yang perlu dilakukan meski kelihatannya remeh-temeh. Misalnya saja kegiatan arisan dan pengajian tingkat RT, RW hingga Kelurahan. Kebetulan saya tinggal di perumahan yang kebanyakan ibu-ibu disana adalah wanita karir, kalaupun ada ibu rumah tangga juga belum tentu mau mengurusi hal-hal merepotkan. Jadilah Bu Nurdin dibantu 2-3 ibu lainnya mengurusi kegiatan-kegiatan itu. Menyusun Program PKK, Menyusun undangan rapat, menyebarkan undangan, menyiapkan konsumsi, hingga pelaksana acara. Suatu kali, RW kami kebagian tugas sebagai pengisi acara kegiatan pengajian tingkat kelurahan yang dihadiri Bapak Lurah dan utusan 29 RW yang berada di wilayah kelurahan kami. Sontak saja Bu Nurdin kebingungan. Pasalnya, setiap kali ada undangan kegiatan pengajian bulanan di Kelurahan utusan dari RW kami tidak pernah lebih dari dua orang, yaitu Bu Nurdin ditemani salah satu ibu-ibu lainnya (termasuk saya bila tidak ada kegiatan lain). Sementara RW lain mengirim utusan setidaknya 5-10 orang. Nah, ketika ditunjuk menjadi pengisi acara maka kami harus menyiapkan minimal 20 ibu-ibu yang bertugas sebagai MC, pembaca Qur'an, dll. JAdilah Bu Nurdin sebagai pihak yang paling repot dalam hal ini. Berinisiatif menemui sejumlah ibu-ibu untuk diajak berpartisipasi dalam acara ini, demi membawa nama baik RW kami. Syukurlah semua usaha beliau mendapat hasil yang baik dan acara pun berjalan dengan lancar.
Jadi, sungguh ibu-ibu aktivis lingkungan itu bukanlah ibu rumah tangga biasa. Merekalah yang telah sedemikian rupa menghidupkan organisasi di lingkungan rumah kita, yang berupaya menjaga jalinan silaturahim diantara para tetangga. Mereka juga yang sudah susah payah menyiapkan kegiatan Posyandu bagi anak-anak balita kita. Merekalah yang telah menjalankan sebagian dari Program Pemerintah seperti pemberantasan Demam berdarah, RW Siaga, dan Lain-lain. Bu Nurdin adalah salah satu potret Kartini masa kini yang menjalankan kodratnya sebagai seorang wanita dengan menjadi seorang ibu rumah tangga namun juga mampu meng-aktualisasikan kemampuan dirinya dengan segenap aktivitasnya di lingkungan rumah, bermanfaat bagi sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar baik berupa kritik maupun apresiasi baik yang sopan amat saya nantikan, terima kasih telah singgah di blog ini :)