Aku sudah meninggalkan bangku SMA sejak tahun 2001
yaitu lima belas tahun yang lalu. Wah jadi malu
nih sama umur (xixixi). Tapi kenangannya masih berbekas hingga saat ini. Banyak sekali
nostalgia di masa-masa itu yang baik maupun yang buruk semuanya bisa bikin mesem-mesem
sendiri mengingatnya (ahayyy). Nah yang indah-indah
bolehlah disharing disini, kalau yang sekiranya ga enak biarlah jadi kenangan
saja ga perlu juga diingat-ingat lagi. Masa SMA itu masa yang banyak sekali
cerita di dalamnya. Karena itulah aku bagi-bagi kenangan tersebut berdasarkan
latar belakang kisahnya. Cieee... yuk mari disimak.
Kenangan religius
Keinginan untuk
mengenakan jilbab sudah pernah melintas di benak sejak kelas 6 SD waktu itu
terdorong oleh ceramah dari ustadz. Tapi realisasinya baru bisa dijalani
selepas kegiatan pesantren kilat pada tahun pertama SMA. Selama tiga hari mengikuti pesantren kilat
banyak pertanyaan yang kulontarkan kepada kakak pembimbing maupun ustadz
penceramah. Alhamdulillah Allah memberikan hidayah dan kemantapan dalam hatiku
untuk langsung berjilbab.
Hatiku sempat takut dan ragu bila orang tuaku tidak
mengizinkan. Ibuku bilang, “yang penting hatimu baik.” Alih-alih berdiplomasi aku malah menangis
sesenggukan supaya dibolehkan berjilbab. Bahkan ketika ibuku bertanya besok
pakai seragam apa, dengan tegas aku menjawab, “pinjam sama mba Ika saja ma.”
Mba Ika adalah tetanggaku yang bersekolah di madrasah aliyah sehingga dia pasti
memiliki baju seragam panjang. Jadilah aku menggunakan baju seragam pinjaman
yang pastinya bukan baju baru dan bagus. Tapi tekad di hatiku sudah kuat sehingga
melupakan rasa malu. Hingga kini aku sangat bersyukur telah mendapatkan hidayah
itu sejak di awal remaja.
Kenangan organisasi
Semenjak
berjilbab aktivitasku malah semakin banyak. Aku termasuk siswi yang suka
berorganisasi. Aku mengikuti lima ekskul sekaligus meski akhirnya aku harus
memilih dan menyisakan tiga ekskul saja. Aktif di ekskul membawaku pada
aktivitas lain sebagai pengurus OSIS. Pada tahun kedua di SMA aku terpilih
menjadi salah satu dari lima kandidat calon Ketua OSIS, akhirnya aku terpilih
sebagai sekretaris umum OSIS. Kegiatanku semakin padat.
Tahun itu kami
berencana membuat acara akbar satu dasawarsa SMA. Setiap ekskul menyumbang satu
kegiatan yang dimasukkan ke dalam satu rangkaian acara. Sebut saja acara lomba
paskibra, cerdas cermat islami, donor darah dan festival band. Kegiatan ini
memerlukan banyak biaya pastinya, sehingga aku dan teman-teman harus meluangkan
waktu untuk mencari sponsor ke perusahaan-perusahaan yang mungkin dapat
mendanai acara kami. Syukurlah kegiatan ini berjalan dengan sukses.
Kenangan prestasi
Kebiasaan
mengetik proposal OSIS, tugas utamaku sebagai seorang sekretaris OSIS membawaku
pada prestasi lainnya. Pada suatu kesempatan, guruku meminta kami untuk
mengikuti sebuah lomba karya tulis ilmiah yang diadakan oleh Pemerintah Kotif
Depok (waktu itu belum jadi Kota Depok). Sepuluh orang mengirimkan karyanya
termasuk diriku. Pada hari pengumuman lomba kami diajak untuk menghadiri acara
yang dihadiri bapak Walikota. Tanpa dinyana, sesampainya disana, seorang
panitia bertanya, “Dari sekolah mana? Yang namanya Vina yang mana?” Wow,
ternyata aku menjadi salah satu pemenang. Dan lebih terkejut lagi saat MC
menyebutkan bahwa akulah yang meraih juara pertama lomba tersebut. Surprise!
Guruku juga tak kalah kagetnya. Beliau tak menyangka jika salah satu anak
didiknya mampu meraih juara. Saat itu benar-benar saat paling berkesan, untuk
pertama kalinya aku mendapat prestasi bergengsi, bisa salaman dengan walikota
dan diliput media se-Kota Depok. Bahkan Pak RW serta Pak RT tempatku tinggal
ikut senang karena tetangganya menang lomba. Alhamdulillah.
![]() |
Gedung SMAN 3 Depok tercinta |
Selain lomba ini
aku juga berhasil meraih juara pertama lomba karya tulis ilmiah bidang Kimia
yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik dan Gas Petrokimia UI. Untuk pertama
kalinya melakukan presentasi karya tulis di depan dosen dan mahasiswa UI.
Menjadi tim yang tidak diunggulkan (karena tidak ternama) hingga akhirnya
membawa pulang kemenangan. Tak hanya itu, SMA-ku yang sebelumnya tidak mendapat
undangan penerimaan mahasiswa UI jalur khusus, sejak saat itu dikirimi undangan tersebut. Yah, meski aku
tidak bisa masuk kesana (UI) namun guru-guruku selalu mengingat hal itu.
Alhamdulillah.
Salah seorang
guru pembimbingku, namanya Pak Yusuf Sufendi (Semoga Allah merahmati beliau)
mewawancaraiku untuk sebuah keperluan. Di akhir wawancara beliau berkata,
“Bapak yakin kelak kamu akan menjadi seorang penulis.” Aku langsung
mengernyitkan dahi, sesuatu yang tak pernah aku pikirkan. Tetapi guruku itu terus
menyatakan hal tersebut. Aku harus berterima kasih kepadanya, nyatanya aku
berhasil menerbitkan sebuah buku (duet) dan beberapa buku antologi.
![]() |
Teman-temanku Rohis angkatan 2001 |
Pada masa SMA
ini juga dihiasi dengan persahabatan juga cinta monyet. Aha! Cinta monyet yang cuma
jadi masa lalu. Namanya juga remaja pasti pernah jatuh cinta ya. Tapi kalau
sekarang ya cintanya cuma sama suamiku saja dong. Persahabatan yang kutemui di
SMA hingga kini masih terjalin dengan baik. Salah satunya ada jeng Yohana yang
kantornya berseberangan dengan kantorku, jeng Nenden yang suaminya sekantor
sama suamiku dan lain-lain. Dan semua kenangan itu menjadi sesuatu yang
berharga bagiku.
Itulah sebagian dari kisahku di masa SMA, yang sayang sekali aku tidak menyimpan
dokumentasi dari kejadian-kejadian penting tersebut. Ada sih, tapi susah
nyarinya, maklum sudah beberapa kali pindahan rumah. Jadi pakai dokumentasi
seadanya yaa...Sharing dong nostalgia kamu.
Tulisan ini diikutsertakan pada GiveAway Nostalgia Putih Abu yang diselenggarakan oleh ArinaMabruroh.
Tulisan ini diikutsertakan pada GiveAway Nostalgia Putih Abu yang diselenggarakan oleh ArinaMabruroh.
Wah dari dulu sudah suka menulis ya mbak, sampai menang karya tulis, keren :)
BalasHapuswaktu saya SMA juga rasanya pengen banget semua ekskul diikuti, tapi gak mungkin kan ya... akhirnya yg aktif cuma bebreapa ekskul aja :)
BalasHapusiya bikin belajar ga fokus juga, agak nyesel tuh pas kelas 3 jadi ga bisa ikutan PMDK padahal pas kls 1 sempet rangking 3 besar. Tapi yaa semua ada hikmahnya.
HapusMasa masa SMA masa paling bahagia :)
BalasHapusada juga duka dan sedihnya, tapi sudah berlalu
Hapussaya tamat sma tahun 2003 Mbak, berarti kita beda dua tahun :)
BalasHapuswah Mbak Vina keren, pernah meraih juara pertama lomba karya tulis ilmiah bidang kimia, padahal menurutku kimia itu susah loh Mbak :)
wiii saya lebih tua yaa :) hmm tapi yang saya tulis ini kimia terapan bukan yang macam einstein gitu hehehe... idenya lumayan susah nih nemunya. waktu itu nulis tentang perbedaaan air tanah dengan air minum dalam kemasan (yg ga dimasak tapi boleh diminum)
Hapusjadi ingat masa SMEA dulu saya Ka..haha..masa yang tak mungkin terlupakan.
BalasHapuswohoho, ada cinta monyetnya :D
BalasHapusAah masa2 SMA....
BalasHapusMasanya cinta monyet hahaha.
Duh jd inget sama mrk #eh
Vinaaaa, gak enak baca bagian ini:
BalasHapusmeninggalkan bangku SMA sejak tahun 2001 yaitu lima belas tahun yang lalu. Wah jadi malu nih sama umur (xixixi).
Kalo saya malunya berlipat ganda dong, tamat SMAnya thn 1992 wkwkwk.
HapusXixixi tapi jiwanya serasa baru lulus kemarin yaaa
BalasHapusBarakallah Mba.. banyak banget prestasinya.. (y)
BalasHapusterimakasih sudah ikutGA saya :)
yaaa sama-sama...
HapusMasa SMA banyak kenangannya ya. Aku jadi inget masa2 SMA nih, tahun depan sudah 25 tahun aja :)
BalasHapus